Banyuwangi

Debt Colector CS Finance Main Rampas, Diusir Anggota Koramil Wongsorejo

Diterbitkan

-

Suasana di kantor CS Finance

Memontum Banyuwangi-Tindakan sewenang-wenang debt colector menjabel atau merampas kendaraan yang nunggak angsuran, menjadi perhatian anggota Koramil Wongsorejo, Serma Abdul Bakar. Pasalnya tindakan debt colector sudah tidak manusiawi lagi. Ini harus mendapat perhatian dari Polres Banyuwangi untuk menindak tegas debt colector yang tidak manusiawi tersebut.

Aksi main rampas yang dilakukan oleh debt collector itu terjadi di kediaman Jurgis warga Desa Wongsorejo, salah satu nasabah dari CS Finance hendak main rampas. Untungnya, proses perampasan urung dilaksanakan. Karena di dekat rumah korban ada anggota Koramil yang sedang patroli.

“Untungnya ada anggota Koramil, kalau tidak ada aparat, jelas sudah diambil motor milik Jurgis itu,” papar salah satu tetangga Jurgis, Rabu (15/11/2017) siang.

Anggota Koramil, Serma Abdul Bakar kepada Memontum.com mengatakan, saat itu dirinya sedang keliling desa. Namun saat melihat di rumah Jurgis ada sesuatu yang sangat mencurigakan. Ternyata ada debt colector yang akan mengambil motor Jurgis karena menunggak angsuran.

Advertisement

“Apa harus dengan cara kasar cara menagih ke nasabah. Apalagi mau merampas kendaraan nasabah, jelas nggak boleh dong. Ini bukan kewenangannya leasing, kalau ada nasabah yang menunggak angsuran dekati dengan santun. Cari solusi yang baik, bukan membentak-bentak nasabah,” kata Serma Abdul Bakar.

Untungnya, lanjut Abdul Bakar tetangga korban tidak bertindak, kalau sampai arogan cara menagih, debt colector itu bisa dimassa oleh warga.

“Saya sangat marah, dan untungnya ada banyak warga akhirnya petugas penagih dari salah satu leasing itu tidak jadi merampas. Dan saya sangat kasihan sama warga itu, dia sampai menangis. Ditonton oleh tetangga sekitar yang ada di sekitar itu,” ucap Abdul Bakar.

Jurgis menceriterakan, saat itu dirinya sedang berada di rumah. Tiba-tiba datang 2 orang, tanpa permisi masuk ke rumahnya, dan menanyakan keterlambatan angsuran. Karena masih belum punya uang, dirinya menjanjikan ke debt colector tersebut.

Advertisement

Namun dua orang itu tidak mau, dan dirinya diminta menyerahkan motor yang dikredit dengan suara yang keras dan membentak-bentak.

“Saya malu mas, dua orang tua kalau ngomong sangat kasar, dan membentak-bentak saya. Sampai saya jadi tontonan tetangga rumah saya,” ujar Jurgis.

Secara terpisah, Kepala CS Finance ketika dikonfirmasi di kantornya tidak ada di tempat. Salah satu staf kantor, Togar menyikapi masalah ini mengatakan, pihaknya tidak pernah menginstruksikan seperti itu. Karena akan merusak nama CS Finance di mata masyarakat Banyuwangi.

“Kami tidak pernah memerintahkan kepada debt colector menagih dengan cara-cara yang kasar. Karena akan merusak citra CS Finance,” dalih Togar. (kur/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas