Jember
Pemilihan Perangkat di Desa Sumberpinang Diduga Curang, Peserta Minta Ulang
Memontum Jember–Lima orang dari sepuluh peserta yang kalah dalam pemilihan perangkat Desa Sumberpinang, Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember melakukan aksi protes, kepada Panitia Pemilihan, Jumat (25/1/2019) siang.
Mereka menilai panitia tidak tranparans dalam hal Penilaian. Seperti yang dikatakan Firda salah satu peserta pemilihan, selama mengikuti tes tidak merasa diwawancarai, namun dalam lembar hasil tes “anehnya” muncul penilaian wawancara.
“Ini kan aneh, tidak diwawancari (mengikuti tes wawancara), tapi muncul hasil nilai wawancara, ini kan aneh.. Hem, membuat bingung, sebenarnya sistem metode penilainya patut dicurigai, gak Jelas, ” gerutunya.
Apa lagi sambung Firda, ada orang di luar Panitia ikut mengoreksi ini kan sudah tidak benar, seharusnya panitia yang mengoreksi bukan orang luar. “Dari awal dari awal saja sudah tidak benar, apa lagi kebelakangnya tambah tidak benar,” ujarnya dengan kesal.
Hal yang sama juga disampaikan Hendrik, kalau orang di luar kepanitiaan tidak dibenarkan dapat ikut mengoreksi hasil tes. Walaupun dengan alasan apapun, dia meminta hasil tes di kaji ulang.
” Untuk itu, kita berharap hasil tes seleksi pemilihan perangkat ini dikaji ulang, bila perlu diadakan tes lagi, ” harapnya.
Hendrik menerangkan kalau dirinya sebagai peserta merasa dibohongi oleh Panitia, pasalnya sebelum tes panitia mengatakan jika hasil tes akan langsung dipublikasikan (diumumkan).
“Namun kenyataannya tidak, hasil tes tidak langsung dipublikasikan, berarti panitia sudah tidak komit, ada apa? itu berangkatnya dari kecurigaan kita,” terangnya.
Sementara itu, Kapolsek Pakusari AKP Yuliati didampingi Danramil mewakili Muspika Pakusari mengatakan, Muspika dalam hal ini hanya sebagai pendukung dan tidak bisa ikut campur, semua itu kewenangan Panitia.
“Muspika hanya ingin menjaga kondusifitas wilayah, karena tadi ada dari sejumlah peserta calon Kasun dan calon Kesra bersama kedua orang tuanya, merasa tidak puas sehingga kami mengambil langkah untuk memediasi, ” ungkap Yuliati.
“Disitu kan ada berita acaranya, dari berita acara tersebut mencakup hasil nilai tes seleksi, keberadaan kami hanya memediasi agar permasalahan ini selesai,” jelasnya.
Tadi kita menyarankan kepada pihak Panitia Lanjut yuliati, agar melakukan pemilihan ulang, untuk menjaga kecurigaan, dan himbauan kita, sehari sebelum tes dilaksanakan agar berkas yang ada dititipkan di Polsek atau Koramil.
“Disini kita tidak punya kepentingan, yang punya kepentingan kan desa, di sini kita hanya membantu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” beber Yuliati.
Sementara itu Rahman ketua Panitia menerangkan, untuk melakukan pemilihan ulang pihaknya menunggu petunjuk dari Muspika, apakah mau diadakan tes ulang apa tidak.
“Saya menilai pemilihan ini sudah sesuai, yang dipermasalahkan oleh peserta adalah adanya orang diluar Panitia yang ikut mengoreksi, padahal ia tidak merubah apapun, ” bebernya. (yud/oso).