Kota Malang

Plt Kepala BPIP Kuatkan Pancasila pada Kaum Muda Milenial

Diterbitkan

-

Plt Kepala BPIP Kuatkan Pancasila pada Kaum Muda Milenial

Memontum Kota Malang – Negara yang kuat memiliki militer yang sangat kuat. Selain itu, juga didukung finansial kuat dan informasi yang baik. Namun semua itu menitikberatkan pada finansial sebagai ketergantungan. Dimana nasionalisme ekonomi menjadi semangat dan nyawa dari kekuatan (machtvorming). Kedaulatan dan perbaikan-perbaikan yang penting hanya bisa terwujud kalau diusahakan/diperjuangkan sendiri, dengan kebiasaan kita sendiri, dan dengan kekuatan kita sendiri.

Hal tersebut diungkapkan Prof Dr Hariyono MPd, Plt Kepala BPIP RI (Badan Pengkajian Ideologi Pancasila Republik Indonesia), saat menjadi narasumber seminar nasional “Menggali Nilai-Nilai Ekonomi Keindonesiaan Berbasis Pancasila”, di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM), Selasa (29/1/2019). Selain itu, narasumber lainnya, Presiden Komisaris Garuda Food Dr (HC) Sudhamek HWS, SE, SH.

Kedua narasumber menerima cinderamata dari Wakil Rektor I UM, Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto, M.Ed., M.Si, didampingi Dekan FE UM, Dekan FE UM Dr. Cipto Wardoyo, S.E., M.Pd, M.Si.Ak , CA. (rhd)

Kedua narasumber menerima cinderamata dari Wakil Rektor I UM, Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto, M.Ed., M.Si, didampingi Dekan FE UM, Dekan FE UM Dr. Cipto Wardoyo, S.E., M.Pd, M.Si.Ak , CA. (rhd)

Menurut Hariyono, terkait ekonomi sama berat dengan Pancasila. Dinamika Pancasila saat ini berubah seiring perubahan jaman. “Kita punya masa lalu yang indah, sekarang memiliki hari yang gelap, dan sekian hari kemudian terang benderang. Sama halnya, Pancasila di era reformasi ini menghadapi tantangan yang sedemikian rumit. Sebab, Pancasila kurang tercermin dalam peraturan perundangan. Jadi bagaimana upaya kita kembali menguatkan Pancasila sebagai jati diri dan nilai luhur bangsa kepada generasi muda,” jelas Prof Dr Hariyono MPd.

Mantan Wakil Rektor I Universitas Negeri Malang ini mengatakan, Pancasila di era reformasi ini kurang tercermin dalam peraturan perundangan dan hukum. Untuk itu, sangat penting menjadikan Pancasila sebagai sumber hukum. Indonesia sebagai negara hukum, setidaknya terdapat beberapa hal yang semestinya diambil dari Pancasila. “Pancasila ini harus menjadi dasar dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Ketika terjadi destruption, perubahan besar-besaran, harus bisa mengikuti.” ingatnya kepada mahasiswa UM.

Salam Pancasila narasumber, dan civitas akademika UM. (rhd)

Salam Pancasila narasumber, dan civitas akademika UM. (rhd)

Senada, Presiden Komisaris Garuda Food, Dr. (HC) Sudhamek HWS, SE, SH, mengatakan, manajemen sistem akan berdampak perubahan, baik meningkat atau menurun, tergantung penerapannya. Misalnya, pada manajemen sistem perusahaannya, ketika penerapan dilaksanakan dengan baik, maka dampaknya kenaikan kesejahteraan karyawan yang terlibat. Sehingga mau tidak mau, karyawan harus mengikuti sistem.

Sama halnya ketika krismon 98, banyak perusahaan tutup. Pelaku ekonomi takut menjalankan roda perekonomian. “Saya dibujuk rekan di Singapura untuk pindah dan hidup disana. Namun saya tidak mau, karena anak buah saya ada di Indonesia, dan saya harus bertanggung jawab. Saat itu demand turun, supply juga turun, namun harga melambung. Jadi sebenarnya itu sebuah peluang, jika kita berani. Sebab kondisinya chaos. Berat memang, dan akhirnya bisa,” cerita Dhamek, sapaan akrabnya.

Advertisement

Menurutnya, organisasi perusahaan harus mengikuti perubahan. Titik tekannya individu organisasi dengan pola framework, yang nantinya saling diintegrasikan. Jika diibaratkan dalam negara yaitu pola Revolusi Mental. “Kita terapkan konsep secara mikro menuju makro. Pun penerapan Pancasila, dari individu kalangan mahasiswa dulu hingga kampus,” tandas Dhamek. (adn/yan)

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas