Trenggalek
Disparbud Trenggalek Kumpulkan Bukti Hilangnya Batu Nisan Minak Sopal
Memontum Trenggalek——Menghilangnya batu nisan Makam leluhur Ki Ageng Minak Sopal beberapa waktu lalu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten kumpulkan bukti dari sejumlah ahli. Hilangnya batu nisan makam Adipati Menak Sopal yang ada di Kabupaten Trenggalek ini tentunya menjadi perhatian khusus bagi Pemkab setempat.
Pemerintah kabupaten Trenggalek, melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan dan Balai Arkeologi Yogyakarta akan melakukan evaluasi menyeluruh.
Kepala Bidang Kebudayaan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Trenggalek Surjono, melalui BPCB dan BALAR menjelaskan, mengingat benda yang dicuri ini merupakan benda cagar budaya milik warisan leluhur, pihaknya bersama dengan berbagai pihak.
“Tidak bisa sembarangan menentukan, oleh karena itu perlu dilakukan peninjauan khusus oleh ahli arkeolog, ” ucapnya, Rabu (30/01/2019).
Pihaknya juga mengatakan bahwa pengaduan tidak dilakukan secara langsung begitu benda cagar budaya itu dilaporkan hilang pada Minggu (20/1) lalu. Namun pihaknya berkoordinasi dengan aparat kepolisian.
“Tim Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Trenggalek lebih dulu mengumpulkan bukti-bukti hilangnya nisan Makam Adipati Menaksopal dan melaporkan ke Bupati Emil Elestianto Dardak, ” imbuhnya.
Masih terang Sujono, saat ini instansinya masih menunggu balasan dari BPCB Trowulan dan Balar Yogyakarta untuk informasi selanjutnya.
“Hingga saat ini Disparbud Trenggalek belum memiliki arkeolog yang mengerti tentang benda cagar budaya, ” kata Surjono.
Sedangkan untuk kasus pencuriannya, sepenuhnya diserahkan ke pihak kepolisian untuk penanganan hukumnya.
“Itu kasus hukum dan yang berwenang yang akan menindaklanjuti, ” tandasnya.
Benda cagar budaya berupa batu nisan makam Adipati Menaksopal dan makam sang ibu, Dewi Roro Amiswati, dilaporkan hilang senin (21/1/2019). Peristiwa hilangnya benda cagar budaya tersebut diketahui pada Minggu (20/1/2019). Awalnya, saat itu sekitar pukul 08.00 WIB area makam dikunjungi sekelompok pemerhati sejarah. Mereka kaget karena dua batu nisan di makam itu hilang. (mil/yan)