Pemerintahan
Ditjen GTK Pelatihan dan Pendampingan PKP di SMPN 1 Panti
Jember Memontum – Guna Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) bagi Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri / Swasta yang sudah terdaftar dalam Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) secara online dan Program pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Kementrian Pendidikan dan kebudayaan melalui Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan ( Ditjen GTK) mengadakan pelatihan Pendampingan PKP di SMP Negeri (SMPN) 1 Panti kecamatan Panti Kabupaten Jember, senin (4/11/2019) siang.
Ketua kelas Mohammad Solikin, Spd Mpd saat ditemui memontum.com di lokasi kegiatan mengatakan, sebelumnya sudah ada pelatihan yang dilakukan oleh lembaga dan peserta ditunjuk, pelatihan itu untuk Guru inti yang akan mendampingi teman guru SMP Negeri/swasta.
“Mengenai tempat itu sudah muncul di Web, jadi untuk peserta sudah terkoneksi di kementrian, baik nama dan tempat, kita hanya mengikuti dari data secara Online, di 31 kecamatan materinya sama hanya waktunya saja yang berbeda, ” ungkap pria yang akrab disapa Solikin ini.
Solikin menerangkan, untuk tahap awal itu dari pelatihan pendampingan ini, ada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Informatika, berikutnya ada Bahasa Inggris, seni budaya dan olahraga.
“Walaupun materi sama, dalam hal ini membuat Desain suatu konsep pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru baik kegiatan In atau kegiatan On, jadi ada 5 kegiatan In dan 3 kegiatan On, dimana tugas tugas itu di Uplout di online, di alamatnya masing masing dan untuk mendapatkan sertifikat bilamana sudah mengikuti In 5 kali dan On 3 kali,” terangnya.
Jadi Lanjut Solikin, kegiatan diadakan di Pusat belajar (PB) sedangkan kegiatan On di tempat tugas masing masing, di akhir itu ada ujian Online dan untuk mendapat sertifikat harus mendapatkan nilai minimal 70.
“Kalau kurang dari angka 70 hanya mendapat surat keterangan, kami berharap kegiatan ini berjenjang dan berkelanjutan dan terus dilaksanakan, hanya tinggal kita memilih waktu sehingga tidak benturan dengan tugas sehari hari disekolah,” lanjutnya.
Sementara itu Ahyar Guru inti Informatika dari SMP Negeri 1 Panti mengatakan, saat ini pihaknya melakukan kegiatan In dan On kita memasuki program In ke 4, sebagai salah satu upaya.
Upaya itu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kualitas peserta didik, melalui pembinaan Guru dalam merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada ketrampilan berpikir tingkat tinggi (Higler Order Thinking Skills/Hots).
“Untuk meningkatkan efisiensi ,efektifitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka pelaksanaan PKB melalui PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan atau dikenal dengan Istilah Zonasi, ” urai Ahyar.
“Melalui langkah ini diharapkan pengelolahan Pusat Kegiatan Guru ( PKG) TK atau kelompok kerja guru (KKG)SD atau Musyawarah guru mata Pelajaran(MGMP) SMP /SMA /SMK, Musyawarah Guru Bimbingan dan konseling (MGBK), Musyawarah Guru Tehnologi Informasi dan Komunikasi (MGTIK) dan yang selama ini dilakukan melalui Gugus atau Rayon dapat terintegrasi melalui Zonasi pengembangan dan pemberdayaan guru, ” bebernya.
Ahyar menjelaskan, Program PKP dilaksanakan dengan 3 pola yakni pola Kesatu, Pelaksanaan In ( In Service Leaming), pada kegiatan In ini, peserta dan guru ini akan melakukan pertemuan tatap muka di pusat belajar atau tempat lain yang telah ditetapkan, selama kegiatan ini partisipasi dan sikap peserta akan dinilai langsung oleh Guru inti, sebagai salah satu unsur penilaian kegiatan peningkatan kompetensi pembelajaran berbasis Zonasi.
“ Hasil yang diharapkan selama kegiatan In disesuaikan dengan materi yang disampaikan, baik teori maupun praktek,” ucapnya.
Kemudian untuk pelaksanaan pola kedua adalah On ( On the job Leaming), dalam hal ini Guru yang telah mengikuti kegiatan In-1 dan In-2 setiap kegiatan On dilakukan disekolah masing masing peserta selama lebih kurang 1 minggu atau setara dengan 10 JP ( asumsi 2JP/hari).
“Selama kegiatan On peserta mendapatkan Supervisi dari pengawas sekolah,” katanya.
Untuk pola ketiga Pendampingan, yang di maksud pendampingan adalah proses fasilitasi yang dilakukan oleh fasilisator (NS/IK) dan guru inti kepada peserta selama kegiatan berlangsung.
Proses pendampingan akan dilakukan oleh fasilisator kepada guru inti dan peserta secara full online dan fasilitsi dari guru inti ke peserta secara Blended (kegiatan tatap muka pada In dan Online pada On).
“Proses pendampingan di fasilitasi dengan kelas Onlinedi Leaming Management System (LMS) yang dapat di akses selama pembelajaran berlangsung, ” pungkasnya (tog/yud/oso)