Sidoarjo
Antara Candi Dermo dan Pasar Desa Wisata Candinegoro
Memontum Sidoarjo — Suasana desa Candinegoro Kecamatan Wonoayu Minggu 4 Maret, pagi amat berbeda dari hari biasa . Ketika itu, tepatnya di seberang sungai dekat perempatan jalan tanah seluas 750 M2 disulap menjadi tempat perdagangan rakyat ( pasar ) menunjukkan aktifitasnya yang besar.
Yang dibeber , mulai dari kebutuhan dapur , kuliner, pakaian , sampai tempat permainan anak. Kepala desa Candinegoro, Abdul Mujib optimis dengan perkembangan pasar .
” Diawali dengan pasar , kami mendorong perekonomian warga agar lebih maju, tempat yang lapang dan strategis ini sangat layak ditempati berdagang baik diwaktu siang maupun malam hari, sebab pedagang tahu pasti kebutuhan warga,” katanya.
Desa tinggal melengkapi sarana pendukungnya, sehingga pengunjung akan dinyamankan saat belanja sambil berwisata. Jembatan unik dari jalan untuk memudahkan menyeberang ke pasar akan dibangun.
Sepeda air yang menempati sungai di sisi pasar untuk wisata pasti menjadi magnit bagi pengguna jalan yang lewat, serta hiburan putra putri pengunjung.
Tak jauh, sekitar 50 meter di utara pasar terdapat peninggalan purbakala yang berupa Candi. Keberadaan Candi Dermo akan diperkenalkan kepada pengunjung pasar untuk berwisata dan belajar.
“Pasar tersebut akan menjadi BUMDES desa Candinegoro yang menunjang kemandirian anggaran desa.Serta mewujudkan sebagai Desa Wisata adalah obsesi pemerintah desa,” jelas Kades yang sudah dua kali masa jabataban.
Manfaat pasar wisata langsung dirasakan warga setempat. Sumei, yang sudah lama buka warung di selatan jalan mengaku warung yang dijaganya cepat habis , “Tidak seperti biasanya sekarang dagangan saya cepet habis,” katanya. (par/yan)