Berita
Banjir Bandang Wongsorejo Robohkan Jembatan
Memontum Banyuwangi – Banjir bandang disertai lumpur memporak-porandakan Dusun Kebunrejo, RT 01, 02, dan 03, RW 03, Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo, Sabtu (07/03/2020) siang.
Akibat banjir tersebut jembatan ambrol, 50 hektar sawah terendam banjir, satu rumah nyaris roboh dan peralatan rumah tangga warga banyak yang hanyut tersapu air.
Menurut warga setempat, banjir bandang di Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo baru pertama kali terjadi. Dan membuat warga panik.
“Banjir seperti ini baru pertama terjadi di Desa ini,” ujarnya.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Logistik dan Kedaruratan pada BPBD Kabupaten Banyuwangi, Eka Muharam Suryadi membenarkan terjadinya banjir disertai lumpur di Dusun Kebunrejo, Desa Alasrejo.
“Catatan dari BPBD Banyuwangi, banjir disertai lumpur ini baru pertama kali terjadi di Desa Alasrejo ini,” ujar Eka Muharam Suryadi saat dihubungi Memontum.com, melalui sambungan WhatsApp, Minggu (08/03/2010) siang.
Menurut Eka Muharam, penyebab terjadinya banjir, selain curah hujan yang sangat tinggi, juga dampak keterbukaan lahan di hulu, dan resapan air hujan sangat kurang.
“Akibat hujan tinggi, volume air meningkat. Badan sungai tidak menampung luapan air hujan tersebut, menyebabkan air meluber ke daratan,” ujar Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Banyuwangi.
Disamping itu kata Eka Muharam terjadinya banjir ini dipicu rendahnya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan sungai. Didalam sungai banyak material sampah yang menyumbat aliran sungai.
“Menjaga kebersihan sungai itu sangat penting, jika terjadi curah hujan yang sangat tinggi, dan air yang masuk ke sungai akan terhambat adanya material sampah, dan menyumbat aliran sungai, dampaknya ya seperti ini,” paparnya.
Eka Muharam menghimbau agar masyarakat sadar dan berpartisipasi untuk menjaga sungai bersih dari sampah. Sehingga aliran sungai bisa mengalir secara normal, dan tidak membuang sampah sembarangan.
“Mari kita jaga bersama kebersihan sungai agar tidak terjadi banjr, dan jangan buang sampah ke sungai, apalagi membuang limbah pertanian ke sungai,” himbau Eka Muharam Suryadi. (tut/oso)