Jember
Banser dan Santri Jember Kecam Puisi Fadli Zon
Memontum Jember – Puisi karya Fadli Zon yang berjudul ” Doa yang Ditukar ” memantik reaksi keras dari kalangan umat islam di Indonesia, Banyak pihak beranggapan puisi itu menyindir KH Maimun Zubair (Mbah Moen).
Bahkan, di beberapa kota ratusan hingga ribuan santri mengecam puisi itu dengan melakukan unjuk rasa, Pun demikian di Kabupaten Jember, ratusan santri dan Banser menggelar aksi untuk memprotes, Minggu (10/2/2019) siang.
Aksi yang dipimpin Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi long march diikuti sekitar 500 Santri dari 26 Kecamatan se-Kabupaten Jember, dari Lapangan Talangsari dan berpusat di alun-alun kota.
Massa mengecam puisi karya Wakil Ketua DPR RI itu yang dianggap menghina ulama NU. Mereka membentangkan spanduk dan poster berisi kecaman “Tenggelamkan Fadli Zon”, “Fadli Zonk Tidak Beres”, dan sejumlah kecaman lainnnya.
Ayub menyebut, tidak hanya kali ini Fadli Zon menghina seorang ulama. Sebelumnya, Fadli dianggap telah melakukan penghinaan terhadap Yahya Staquf (Gus Yahya) maupun Ma’ruf Amin saat menjabat Rais Aam PBNU.
“Pernyataan saudara Fadli Zon selama ini selalu mendiskreditkan ulama dan kyai, Bukan hanya sekali tapi berkali-kali, Hari ini kita merespon pernyataan itu, kami bersama santri di Jember menyayangkan sikap Fadli Zon,” ucapnya.
Mewakili para santri Ayub menuntut Fadli Zon untuk meminta maaf dalam 2×24 jam, Ayub mengatakan, tidak sepantasnya pernyataan kontroversial diucapkan oleh seorang wakil rakyat yang malah melukai hati rakyat.
“Seorang pimpinan DPR RI tidak pantas membuat pernyataan seperti itu, jangan sampai pernyataan seperti itu terulang kembali,” tandasnya.
Ia juga mengingatkan para politisi lebih berhati-hati dalam memberikan statement, sambungnya.
Sementara itu Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo yang mengawal langsung kegiatan mengatakan, aksi seperti ini patut menjadi contoh dimana sebuah protes bisa juga dilakukan dengan aman dan damai di bawah pengawalan aparat kepolisian.
“Kami menerjunkan 300 personel, alhamdulilah sampai aksi berakhir situasi aman terkendali dan tidak ada tindakan anarkis,” tuturnya. (bud/Yud/oso)