Sidoarjo
Bantuan Puting Beliung di 3 Desa Sidoarjo Tunggu Pendataan
Memontum Sidoarjo — Bantuan untuk puluhan korban bencana alam puting beliung yang menimpa 3 desa di Kecamatan Sedati dan Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo bakal segera cair. Namun demikian, pencairan bantuan alam itu masih menuggu hasil pendataan masing-masing di tingkat desa dan kecamatan.
“Besaran bantuan itu bergantung kerusakan rumah dan bangunan akibat amukan angin puting beliung,” terang Kepala BPBD Pemkab Sidoarjo, Dwijo Prawito kepada Memo X, Senin (19/03/2018).
Dwijo memastikan untuk korban puting beliung di Desa Semambung, Kecamatan Gedangan serta di Desa Sedati Gede dan Desa Pabean, Kecamatan Sedati hanya mengalami kerusakan kategori rusak ringan. Menurutnya, rusak ringan itu dibagi tiga. Yakni ringan, ringan sedang, dan ringan berat. Sedangkan bantuannya disalurkan bergantung kondisi kerusakan bangunan itu.
“Maksimal untuk korban Rp 5 juta. Kami sudah melakukan pendataan. Tetapi pencairan bantuan masih menunggu pendataan pasti dari pihak kecamatan. Data dari kecamatan ini dipakai dasar pencairan bantuan korban puting beliung,” imbuhnya.
Berdasarkan datanya, kata Dwijo angin kencang di Desa Semambung, Kecamatan Gedangan, terjadi di lima titik. Rinciannya, di RT 14 RW 4 ada dua rumah, RT 15 RW 5 ada 12 rumah plus satu mushola, RT 17 RW 5 ada delapan rumah, RT 18 RW 5 ada lima rumah, dan di RT 19 RW 5 ada satu rumah. Seluruhnya mengalami kerusakan di bagian atap.
“Kerusakannya masih tergolong kerusakan ringan,” tegasnya.
Kemudian, kata Dwijo untuk di Desa Pabean, Kecamatan Sedati, angin kencang mengamuk di lima titik perkampungan penduduk. Di RT 14 RW 5 ada 12 rumah rusak, RT 52 RW 16 tiga rumah, RT 51 RW 16 tiga rumah, RT 14 RW 6 ada empat rumah, dan di RT 13 RW 5 ada tiga rumah menjadi korban. Sedangkan di Desa Pabean, dilaporkan ada satu warga menjadi korban. Yakni Nunik, warga Pabean Asri yang sempat dibawa ke puskesmas setempat. Tapi lukanya ringan dan sudah dibawa pulang ke rumahnya.
Sementara di Desa Sedati Gede, ada 27 rumah dan satu gudang di RT 23 RW 24 yang menjadi korban, dan di RT 1 RW 16 ada satu rumah.
“Sama seperti daerah lainnya, kerusakan terjadi di bagian atap rumah termasuk kerusakan ringan,” ungkapnya.
Bencana angin puting beliung itu, bagi Dwijo sering menerjang di daerah wilayah selatan. Sebelumnya, peristiwa serupa juga terjadi di Desa Ngingas dan Desa Tambaksawah, Kecamatan Waru. Amukan angin itu terjadi di daerah yang banyak area terbukanya.
“Kami mengimbau warga untuk selalu waspada. Terutama saat musim penghujan. Karena BPBD sendiri sudah memperpanjang status siaga bencana. Jika sebelumnya cuma sampai akhir Februari, sekarang diperpanjang sampai akhir Maret seiring informasi dari BMKG puncak hujan bakal terjadi sampai akhir Maret ini,” tandasnya. (wan/yan)