Sidoarjo

Diduga Epilepsi, Mancing Kecebur Sungai Ditemukan Tewas

Diterbitkan

-

Diduga Epilepsi, Mancing Kecebur Sungai Ditemukan Tewas

MeMontum Sidoarjo — Sugianto (30),pria asal Desa Randegan RT.09 RW.02 Kecamatan Tanggulangin,Senin (19/03) kemarin sore.Ditemukan tewas pinggir sungai di Desa Ganggangpanjang,yang tidak jauh dari rumahnya kondisi wajah dipenuhi luka goresan.Mendadak mendengar kabar adanya temuan mayat,warga sekitar berbondong-bondong memadati lokasi untuk melihatnya.

Penemuan mayat sekitar pukul 15.00 WIB,pertama kali ditemukan M.Taufik (32),kakak iparnya dan M.Zalil (60) yang tidak lain masih mertuanya sendiri.Saat melakukan pencarian,dan penyisiran di sepanjang pinggir sungai tersebut.

Sebelumnya,korban keluar rumah sekitar pukul 08.00 WIB berpamitan untuk memancing.Namun sekitar pukul 14.40 WIB,korban tidak kunjung pulang.Betapa kaget,setelah jarak beberapa meter berjalan kaki ditemukan salah satu sandal,dan satu lainya beserta sepeda pancal milik korban juga ditemukan pada bibir tanggul.

Mendapati temuan itu,langsung M.Zalil dan M.Taufik menceburkan diri kedalam sungai dan melakukan pencarian.Dan ditemukan korban tenggelam,kondisi sudah tidak bernyawa dengan wajah penuh goresan serta memegang kayu balok menggunakan kaos warna birudan celana pendek.

Advertisement

Kapolsek Tanggulangin Kompol Sirdi mengatakan,mendapatkan laporan dari masyarakat adanya temuan mayat didalam sungai.Petugas langsung kelokasi kejadian,dan menggelar olah TKP. Bukti-bukti di lapangan dikumpulkan.Selain itu anggota juga memeriksa sejumlah saksi ” ucapnya

Menurut keterangan beberapa saksi, menjelaskan sesampai di lokasi, Sugianto (korban) memasang umpan di kail. Alat pancing dilemparkan ke sungai. Namun selang beberapa menit,Diapun kejang.Saking hebatnya, bagian wajahnya menabrak pohon.” Itu yang menyebabkan luka di wajahnya,” papar Sirdi, Selasa (20/3/2018) siang

“Usai olah TKP, jenazah dilarikan ke RSUD Sidoarjo.Pihaknya polisi masih menulusuri lebih lanjut,penyebab kematiannya.Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda luka kekerasan, maupun penganiayaan.Korban hanya mengalami luka, pada pelipis mata kanan.Selanjutnya,keluarga korban tidak bersedia dilakukan otopsi dan membuat pernyataan. Diduga korban,memiliki sejarah menderita penyakit epilepsi atau ayan-ayan,” jelas Sirdi (gus/nay)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas