Kota Malang
Bayi Terlantar di Kota Malang Memprihatinkan
Memontum Kota Malang – Jumlah bayi terlantar di Kota Malang dinilai masih memprihatinkan. Hingga Juli 2019 Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang mencatat ada sebanyak 8 bayi terlantar, dan dua diantaranya telah meninggal dunia. Menurut Sekretaris Dinsos Kota Malang, Pipih Triastuti, jumlah tersebut dinilai masih memprihatinkan. Mengingat Kota Malang yang juga dikenal sebagai kota pendidikan.
Masih menurut Pipih, hal itu juga dapat beresiko menurunkan predikat Kota Malang yang baru saja mempertahankan gelar sebagai Kota Layak Anak tingkat madya.
“Yang pasti masih memprihatinkan, kan kasian anak itu tidak berdosa, kalau bisa ya dirawat meskipun dalam keadaan apapun. Tapi memang kalau ada kejadian seorang bayi lahir di luar nikah, mungkin orang tua si bayi ini takut akhirnya terjadi hal seperti itu,” terang Pipih.
Berdasarkan catatan Dinsos Kota Malang, jika dibandingan dengan tahun lalu, angka tersebut masih sama, hanya saja pada tahun lalu tidak ada bayi yang meninggal. “Kalau tahun lalu tidak ada yang meninggal. Justru kalau dulu-dulu tidak terlalu bnyak. Jarang, paling 4 atau 5. Ini lumayan banyak segini,” imbuhnya.
Untuk itu, Pipih mengatakan, untuk menekan jumlah tersebut, Dinsos Kota Malang melakukan sosialisasi di tingkat kota dengan mengundang pihak kelurahan serta beberapa tokoh masyarakat setempat. Dengan harapan, agar sosialisasi yang diberikan bisa diteruskan hingga jajaran dibawahnya serta lingkungannya, dan sekaligus ke putra putrinya.
“Kalau menurut saya, hal ini tidak bisa melalui Dinsos saja. Pihak keluarga juga sangat penting untuk mendidik anak-anaknya. Di samping keluarga, mungkin lingkungan atau teman-temannya kan kita juga tidak tahu. Bisa juga dengan pihak sekolah atau kampus juga harus saling bersinergi. Di rumah mungkin baik, tapi di luar kan tidak tahu bagaimana pergaulannya. Pokoknya saling meningatkan bagaiman kehidupan kedepannya yang lebih baik,” pungkasnya. (gim/yan)