Kabar Desa
Berangkat dari Loper Koran, Harianto Siap Makmurkan Desa Wandanpuro Kabupaten Malang
Memontum Malang – Pilkades serentak bakal digelar di Kabupaten Malang. Salah satu desa yang akan turut meramaikan pesta demokrasi itu, yakni Desa Wandanpuro, Kecamatan Bululawang.
Dari beberapa Cakades (calon kepala desa) yang bakal maju di desa itu, siapa sangka ada seorang yang berlatar belakang dari loper koran. Adalah Harianto, warga Jalan Sidodadi Raya No 130 RT 10 RW, Desa Wandanpuro-Bululawang, yang mengaku siap mengabdikan dirinya, untuk menjadi bagian terpenting di desa dan lebih memakmurkan Desa Wandanpuro.
Harianto atau biasa disapa Hari, mengatakan bahwa pengalamannya selama masuk dari satu ke desa lain di Kabupaten Malang, diharapkan bisa membantunya untuk mengembangkan desa. Karena, dalam kesehariannya menjadi loper koran, juga belajar dan mempelajari cara melakukan pengembangan potensi suatu desa. Mulai usaha kecil dan mikro yang harus diangkat dan cara pengembangannya, termasuk ketika harus melakukan pemasaran produk jadi. Termasuk, pengembangan potensi-potensi desa yang bisa dioptimalkan dan dikerjakan bersama-sama dengan masyarakat.
“Saya hanya seorang loper koran, mas. Tetapi saat ini, saya sudah mantap untuk mengabdikan diri kepada masyarakat melalui pencalonan Kepala Desa,” kata Harianto saat dihubungi Memontum.com, Selasa (23/11/2021).
Baca juga :
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
Disinggung mengenai pembangunan desa, Hari mengatakan, bahwa semua harus dirembugkan dengan warga. Artinya, jangan sampai apa yang dibangun, justru tidak membawa dampak positif kepada warga desa.
“Selain perencanaan pembangunan yang harus dimusyawarahkan, pastinya pada saat pembangunan, pun juga harus melibatkan warga. Sehingga, semua diberdayakan. Dari hal yang sifatnya kecil ini, nantinya bisa dipastikan akan membantu perekonomian untuk warga,” paparnya.
Hal yang tidak kalah pentingnya, kata Hari, yaitu tranparansi pengelolaan keuangan desa. Termasuk, skala prioritas dan penting dalam suatu pembangunan, atau non prioritas.
“Yang paling penting, saya ingin teman-teman bekerja semua. Jika terdapat pembangunan di desa, tidak lagi mengandalkan tenaga kerja dari luar. Akan tetapi, bisa memanfaatkan warga sendiri,” terangnya. (cw1/sit)