Kota Malang

Berbasis S2E, Lentera Riang Berhasil Meretas Psychosocial Anak Jalanan Kampung Muharto

Diterbitkan

-

Tim Lentera Riang bersama anak jalanan menunjukkan karya produk olahan limbah. (ist)

Memontum Kota Malang – Psychosocial merupakan kondisi yang mempengaruhi psikis dan kesehatan mental akibat dampak sosial lingkungan. Rentan berbahaya jika menimpa anak-anak dengan pengalaman broken home, susah diatur (loss control), kurang perhatian (careless), temperamental, egois, dan lainnya. Akibatnya, sering kita temui mereka menjadi anak jalanan untuk meminta-minta, bertingkah laku dan tutur kata tak sesuai norma, budaya, dan agama. Rerata kondisi tersebut akibat kondisi orang tua yang kurang memenuhi kebutuhan pendidikan, perhatian, dan kasih sayang.

Menyadari hal itu, tim Lentera Riang hadir memberikan inovasi solusi melalui edukasi dan pelatihan kepada anak-anak jalanan dan orang tua. Mengusung pembelajaran berbasis S2E (Social, Education, and, Environtment) dengan integrasi Crowdfunding (Financial Technology), tim mahasiswa UB yang beranggotakan Yusril Fatahilmi (FT/2016), Elok Paikoh (FP/2015), Novita Kartika Kusuma W. (FP/2016), Fajar Noor Alamsyah N. (FP/2016), dan Muhamad Ibnu Fajar (FT/2017), menyasar anak-anak jalanan dan ibu-rumah tangga di kampung Muharto.

 Tim bersama ibu-ibu menunjukkan karya produk olahan limbah. (ist)

Tim bersama ibu-ibu menunjukkan karya produk olahan limbah. (ist)

Tujuannya, untuk meningkatkan kreativitas dengan menghasilkan produk pengolahan limbah sampah yang ada di lingkungan sekitar Muharto. Selain itu, tim juga memberikan pelatihan menanam tanaman biopori menggunakan limbah botol plastik, dan edukasi tentang kebangsaan, budaya sopan santun, semangat mengejar mimpi, dan pelatihan motorik mengolah barang bekas menjadi barang layak jual.

“Kami berharap mendapatkan dukungan dari pemerintah setempat dan bisa berkolaborasi dengan beberapa instansi dan organisasi untuk keberlanjutan dan pengembangan komunitas Lentera Riang Indonesia. Semoga komunitas ini mampu memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat luas, khususnya di wilayah Kota Malang,” harap Elok Paikoh, mewakili tim ditemui usai acara Sparing Akbar, Minggu (30/6/2019).

Dalam Sparing Akbar, Minggu (30/6/2019), ditampilkan ragam karya kerajinan hasil kreativitas ibu-ibu anak jalanan. Selain itu, kompetisi ketangkasan dan kerja sama antar team melalui fun games kepada anak-anak jalanan. Tim Lentera Riang ingin menunjukkan bahwa berkat kerjasama yang baik antara tim dan masyarakat Muharto, sinergi tersebut mampu meningkatkan pengetahuan bagi anak jalanan dan ibu rumah tangga.

Advertisement
Beberapa karya hasil daur ulang limbah. (ist)

Beberapa karya hasil daur ulang limbah. (ist)

“Alhamdulillah, dengan bantuan adik-adik UB ini kami bisa membuat kerajinan dari barang bekas/sampah untuk dijual. Semoga anak-anak kami juga lebih paham dan tidak mudah mengikuti jejak teman/saudaranya yang ngamen atau ngemis di jalan,” ungkap Nanik, salah satu warga RT. 07 kampung Muharto.

Sebelumnya, tim di bawah bimbingan Destyana Ellingga Pratiwi, S.P, MP, M.BA, mendapatkan penghargaan Double Gold Medal dan Silver Prize dari KIWIE 2019 (Korea International Women Invention Exposition) pada 20-25 Juni 2019 di Korea Selatan. Mereka berhasil bersaing dengan 320 inventor dari 30 negara seperti Malaysia, Filipina, Zambia Afrika, Mongolia, Iran, Germany, Macodonia, dan lainnya. (adn/yan)

 

Advertisement
Lewat ke baris perkakas