Jember
Blokade Akses Masuk ke Tambang Gunung Sadeng, Puluhan Sopir Minta Perusahaan Beroperasi Kembali
“Harapan kami, agar kondisi ini mendapat perhatian publik, dan pemerintah daerah,” ujarnya.
Menurut pria yang disapa Uut ini, ijin operasionalnya perusahaan tambang itu habis dan mulai berhenti beroperasi sejak 9 Desember lalu, Sementara, perpanjangan izin yang diajukan tiga bulan sebelumnya sampai saat ini juga belum jelas ‘jluntrungannya’.
“Kabarnya ijin itu sudah diproses oleh pemprov, tinggal menunggu rekom dari Pemkab Jember, tapi sampai sekarang belum keluar juga,” ungkapnya.
Pasca berhentinya perusahaan penambang batu, praktis para sopir hanya mengandalkan hasil dari penambang tradisional yang dilakukan oleh warga, namun karena dikerjakan secara manual, hasilnya juga tidak bisa maksimal.
Derita para sopir kian bertambah, karena armada pengangkut yang menggantungkan dari hasil pertambangan itu cukup banyak, Jumlahnya hampir 100 unit truk, Sehingga mereka harus berbagi dengan sopir lain agar bisa mendapatkan batu.
“Rata-rata tiap armada ada empat orang yang bekerja. Artinya, ada 400 orang yang terancam tak dapat menafkahi keluarga,” katanya.