Kabupaten Malang
BPBD Kabupaten Malang Gelar Sosialisasi
Redam Keresahan Berita Potensi Gempa 8,8 SR
Memontum Malang – Adanya informasi yang disampaikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tentang kajian yang bersumber dari referensi Buku Peta Sumber Gempa 2017 Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemnen PUPR), tentang potensi megathrus 8,8 SR menjadikan sebagian warga resah.
Terkait hal tersebut,Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang memberikan sosialisasi dan menyatakan jika hal tersebut bukanlah prediksi namun potensi.
Kepala BPBD Kabupaten Malang Bambang Istiawan, Selasa (22/7/2019 siang mengatakan, setelah ada informasi yang disampaikan BPPT, mendapatkan reaksi masyarakat secara beragam. Agar informasi tidak menjadi hoax, maka masyarakat lakukan sosialisasi. Intinya, hal tersebut bukan prediksi, namun potensi.
Seperti diketahui, BPPT telah melakukan kajian yang bersumber dari referensi Buku Peta Sumber Gempa 2017 PuSGeN Kemen PUPR menyatakan jika gempa megathrus 8,8 SR hanya potensi dan bukan prediksi.
Supaya informasi tersebut tidak menjadi keresahan atau kepanikan warga Kabupaten Malang yang bertempat tinggal di pesisir wilayah Pantai Selatan, maka BPBD bersama lembaga-lembaga kebencanaan, melakukan sosialisasi pada warga setempat.
Indonesia sendiri saat ini, telah memiliki sistem peringatan dini yang dapat membantu masyarakat sekitar pesisir pantai untuk segera mengamankan diri ketika potensi gelombang tsunami muncul.
Sistem itu sebagai peringatan dini, yang alatnya bernama InaTEWS, yang bekerja 24 jam.
Sehingga dengan mengandalkan sistem peringatan dini, masyarakat juga bisa menjadikan gempa besar yang terjadi sebagai acuan awal untuk menjauh dari kawasan pesisir pantai.
“Masyarakat bisa lakukan evakuasi mandiri, yakni dengan cara menjadikan gempa kuat yang dirasakan di pantai sebagai peringatan dini untuk menjauh dari pantai. Sehingga jangan panik, dan jangan mudah percaya dengan berita-berita yang belum jelas kebenarannya,” tuturnya.
Ia menghimbau masyarakat Kabupaten Malang yang berada di pesisir Pantai Malang Selatan tetap selalu waspada karena bencana sulit untuk diprediksi, sehingga ketika ada informasi yang dirasa meragukan, maka segera untuk menanyakan kepada pihak-pihak yang dapat dipercaya.
Seperti Polsek, Koramil, kecamatan, dan relawan-relawan kebencanaan yang dibentuk di masing-masing desa, yakni relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) yang dibentuk BPBD, dan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) yang dibentuk Palang Merah Indonesia (PMI).
“Masyarakat jangan resah, tetap waspada. Karena disemua pesisir pantai yang ada di Indonesia berpotensi terjadi gelombang tsunami dan tidak bisa diprediksi datangnya,”tandas Bambang. (sur/oso)