Surabaya
Bude Karwo Minta Isteri ASN Proporsional dan Profesional
Memontum Surabaya — Dra Hj Nina Soekarwo, MSI minta para anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) dalam perannya sebagai isteri pendamping Aparatur Sipil Negara (ASN) harus betul-betul proporsional dan profesional. Mulai mensupport kinerja suami, menjaga perilakunya, serta melindungi dan membimbing putera-puterinya dengan baik sesuai dengan adat dan budaya Timur.
Semoga kedepan DWP Provinsi Jatim menjadi organisasi istri ASN yang profesional untuk memperkuat peran serta perempuan dalam pembangunan bangsa, yang mampu memberikan banyak manfaat, baik untuk anggotanya maupun untuk bangsa dan negara.
Bude Karwo sapaan akrab Dra Hj Nina Soekarwo, MSI mengharapkan, peranan DWP untuk menciptakan ketahanan keluarga. Sebagai pemeran utama dan pertama dalam pembelajaran putera-puterinya. Bagaimana melindungi dan melakukan pendekatan persuasif dari hati ke hati agar tidak terlepas dari pengawasan. Karena pelaku tindak kekerasan dan pornografi biasanya muncul dari keluarga yang tidak harmonis.
Apalagi tema yang diangkat dalam peringatan HUT ke-18 DWP “Pengembangan kualitas isteri ASN menuju ketahanan keluarga” maka peran DWP sangat penting dalam membangun ketahanan keluarga. Dari dalam keluargalah dapat mengembangkan karakter putera-puteri anggota DWP agar mampu menghadapi tantangan kehidupan di tengah masyarakat.
Hal itu ditegaskan Penasehat DWP Provinsi Jatim Dra Hj Nina Soekarwo, MSi pada resepsi HUT ke- 18 DWP Provinsi Jatim, di Badan Pendapatan Provinsi Jatim Jl Manyar Kertoarjo Surabaya, Selasa (12/12/2017).
Menurut Bude Karwo, dengan perkembangan ilmu pengetahuan, sain dan teknologi membawa implikasi tersendiri. Pengaruhnya luar biasa, baik positif maupun negatif. Karena sekarang ini banyak pranata sosial yang menjadi agen sosialisasi nilai yang mampu mempengaruhi kepribadian putera-puteri dan keluarga kita.
Gempuran media sosial yang begitu gencarnya menebarkan nilai – nilai yang belum tentu sesuai dengan ajaran agama dan adat istiadat kita. Bahkan fakta nasional menyebutkan bahwa indonesia menempati urutan teratas dalam dunia maya terkait kasus kejahatan seksual anak ‘child abuse material’ dari negara – negara di dunia. Sedangkan data Yayasan Parinama Astha menyebutkan 70% video kekerasan dan pornografi terhadap anak di upload dari indonesia.
“Kita harus mendidik putera-puteri kita dengan pendekatan agama, adat istiadat, menciptakan kesejahteraan, menghadirkan keamanan atau kenyamanan untuk keluarga dan memberikan keadilan untuk seluruh anggota keluarga. Kita harus bisa menjadi sahabat sekaligus menjadi ibu bagi putera-puteri kita,” tuturnya.