Pemerintahan
Bupati Bantu Masyarakat Kurang Mampu melalui Baznas Didukung PT Garam dan Paguyuban Tambak Udang
Memontum Sumenep – Upaya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sumenep dalam mengumpulkan Zakat, Infaq dan Sedekah patut diapresiasi oleh berbagai pihak. Itu dibuktikan dengan tingginya animo masyarakat untuk menyerahkan zakat pada pemerintah melalui Baznas.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, cukup apresiatif dengan kinerja Baznas Sumenep. Pasalnya, pengumpulan zakat terus mengalir. Seperti serah terima zakat dari PT Garam sebesar Rp 30 juta dan zakat dari paguyuban petambak udang dengan beras 1 ton di Pendopo Keraton, Senin, (10/05).
Baca Juga:
- Pemkab Sumenep Kemas Pameran Pembangunan Dalam Madura Night Vaganza
- Gunakan Energi Bersih REC, Pemkab Sumenep Nota Kesepahaman dengan PLN
- Cari 15 Orang ABK Kapal Putra Sumber Mas, Basarnas Kerahkan Dua Kapal di Perairan Sumenep
- Tingkatkan Promosi dan Kunjungan Wisata Sumenep, Bupati Fauzi Koordinasi dengan Pengelola Destinasi
Suami Kurnia Fauzi ini menyampaikan, bahwa Baznas sebagai salah satu pengelola zakat, infaq dan sedekah diharapkan dapat mengurangi kemiskinan di Sumenep. “Terimakasih Baznas telah menyerahkan zakat pada anak yatim dan kaum duafa,” katanya.
Bupati berharap, Baznas bisa membuat program terobosan yang konstruktif bagi pengembangan Baznas dan aksi nyata dalam pengelolaan zakat, infaq dan sedekah di masa mendatang.
“Jangan hanya bantuan sosial (Bansos) yang sifatnya jangka pendek. Baznas perlu membuat program produktif yang bisa bermanfaat kepada masyarakat untuk jangka panjang,” ungkapnya.
Dijelaskan, dukungan PT Garam dan paguyuban petambak udang bisa menjadi ajang percontohan bagi paguyuban lainnya ke depan untuk ikut berpartisipasi dalam penyerahan zakatnya.
“Saya tegaskan pada pengusaha atau investor dari dalam maupun luar daerah. Jika mau berbisnis, buka lapangan usaha atau mau berinvestasi di Kabupaten Sumenep harus bisa membangun Sumenep. Kalau tidak, gak usah diurus ijinnya. Ijin usaha/perusahaan bisa keluar jika perusahaan mau membangun Sumenep juga,” katanya blak-blakan.
Jadi, perusahaan jangan hanya berbisnis disini tapi hanya untuk keuntungan perusahaannya saja. “Kalau mau berbisnis di Sumenep juga harus berkontribusi nyata dalam memajukan Sumenep. Indikatornya bisa bantu beasiswa, bangun RTLH, bantu anak yatim dan kaum duafa,” bebernya.
Berdasarkan realisasi dalam pengumpulan zakat oleh Baznas, tahun 2019 sebesar Rp 800 juta, sedangkan tahun 2020 berjumlah Rp 1,8 milyar. Dari data Baznas Sumenep, juga ada penyerahan zakat fitrah dari Dandim 0827 Sumenep 30 paket, DPR RI sebanyak 55 paket dan Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah, sebanyak 50 ribu paket zakat fitrah plus untuk 50 ribu orang dengan jumlah total Rp 2,5 milyar. “Ini yang sudah masuk ke Baznas Sumenep,” jelasnya.
Lantaran keterbatasan personil hanya beberapa program kegiatan yang terealisasi. Organisasi keagamaan yang hanya bisa membagikan kepada 1000 masjid dan Musala yang tersebar di kabupaten Sumenep. “Alhamdulillah sudah di support oleh Bank Jatim dan BPRS,” katanya. Sementara, dibidang ekonomi, menurutnya, sudah membagi 1.016 paket buka puasa dan sahur dibagi 13 warung yang diberdayakan. “kita order per warung ada 30 paket untuk dibagi kepada kaum dhu’afa di sekitar warung tersebut. Itu selama 14 hari,” jelasnya. (roz/edo/ed2)