Jember
Bupati Jember : Dampak Plengsengan Sempursari Berbahaya
Memontum Jember – Ambrolnya plengsengan sungai yang berada di Kelurahan Sempusari dan Mangli Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember yang mengancam rumah warga sekitar, menjadi perhatian Bupati Jember dr Hj Faida MMr.
“Dulu katanya dibangun batas pinggirannya setinggi 6 m, tapi sekarang sudah habis, bahkan aliran sungai bergeser pindah mepet ke bangunan rumah,” ujar bupati perempuan ini saat dikonfirmasi awak media usai melihat plesengan, Senin (4/3/2019) siang.
Kata Bupati kalau melihat kondisi plengsengan maka perlu adanya tindakan darurat dan cepat untuk mencegah ambrol lebih parah, karena sekarang ini arus sungai sudah mengarah ke bangunan rumah Warga.
“Meski sungai ini yang mengurusi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemkab Jember akan mengambil langkah, karena yang akan menerima dampaknya adalah warga Jember sendiri,” ujar Bupati.
Bupati menjelaskan, tindakan emergency yang perlu dilakukan adalah Plengsengan yang ambrol tersebut akan segera dipasang bronjong yang terbuat dari kawat yang di anyam dan diisi dengan batu.
“Kita juga akan dilakukan normalisasi sungai, agar arus sungai bisa lancar, dengan lancar maka tidak ada lagi penumpukan sampah di sungai,” jelas Bupati perempuan pertama di Jember ini.
Sementara itu, Agus Suharsono tokoh masyarakat setempat berharap segera ada pembenahan karena takut terjadi longsor, apabila terjadi longsor maka sangat berbahaya untuk lingkungan.
“Karena rasa aman dan nyaman yang selama ini diharapkan bisa segera tewujud, ” katanya.
Tokoh masyarakat setempat itu menerangkan, sebelumnya terjadi longsor ini pernah terjadi lonsor juga yakni tanggal 11 Januari 2018 skala kecil, karena itu warga melakukan swadaya untuk membenahi.
“Jadi 2 kali plengsengan ini yang longsor, karena cukup besar kami tidak bisa membenahi, yang hanya bisa mencegah ala kadarnya dengan menutup bagian tanah yang retak dengan trepal, ” pungkasnya. (bud/oso)