Pemerintahan
Bupati Jombang Hibahkan Tabung Elpiji Bright Gas kepada Asosiasi Manik-manik dan Asesoris
Memontum Jombang – Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab, memberikan bantuan hibah berupa Tabung Elpiji Bright Gas 5,5 Kg kepada APMA (Asosiasi Pengusaha Manik-manik dan Asesoris) di Griya Manik Desa Plumbon Gambang, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Kamis (16/09) tadi. Hadir dalam pelaksanaan itu, Wakil Bupati Jombang, Sumrambah, Asisten, Kadis Dagrin Jombang Hari Oetomo, Kepala DPMD Jombang Sholahudin, Kapolsek Gudo, AKP Mohammad Agus, Danramil Gudo, Camat Gudo, Thonsom Pranggono, Kepala Desa Plumbon Gambang Nur Wakit, Ketua APMA Suloso serta Kepala OPD serta perwakilan dari anggota APMA.
Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab, ketika dikonfirmasi menyampaikan, walau masih dalam situasi pandemi, tetapi kegiatan ini sangat penting untuk pemulihan ekonomi di Kabupaten Jombang. Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian, memberikan bantuan sarana dan prasarana untuk sedikit mengurangi beban dari para pengrajin supaya terwujud Jombang berkarakter dan berdaya saing
“Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Jombang, mengapresiasi kepada semua pengusaha manik-manik yang tergabung dalam APMA di Desa Plumpon Gambang. Mudah-mudahan dengan adanya bantuan sarana dan prasarana, termasuk pemberian Gas LPG bisa di manfaatkan untuk menunjang proses usaha pengrajin di Desa Plumbon Gambang,” tutur Bupati Jombang.
Kedepannya, tambah Bupati, Jombang juga akan mengadakan pameran khusus pengrajin manik-manik. Kedepannya Plumbon Gambang akan menjadi Desa Kreatif. Terkait permohonan perbaikan insfratuktur jalan oleh Kepala Desa Plumpon Gambang, akan ditinjau terlebih dahulu dan jangan sampai terjadi double anggaran.
“Alhamdulillah, Desa Plumbon Gambang bisa menjadi salah satu penyangga perekonomian di Kabupaten Jombang dari sektor IKM serta UMKM. Karena memiliki peran besar dalam mengatasi permasalahan pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Jombang. Dari sektor manik-manik Desa Plumbon Gambang, sudah dapat menyerap seribu lebih tenaga kerja serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati.
Kepala Desa Plumbon Gambang, Nur Wakit, dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas perhatiannya kepada Desa Plumbon Gambang, khususnya UMKM yang ada di Plumbon Gambang
“Desa Plumbon Gambang ini terdiri dari 124 unit pengrajin. Di saat pandemi, tinggal 86 unit pengrajin yang bertahan. Karena di saat Bali belum di buka penerbangan Internasional, maka tempat wisata tidak akan membeli hasil kerajinan manik-manik dari Plumbon Gambang,” ungkap Kades Plumbon Gambang.
Dari 86 unit pengrajin manik-manik di Plumbon Gambang, bisa merekrut karyawan kurang lebih sebanyak 1.200 untuk tenaga peleburan, perakitan serta pencetakan yang berasal dari Desa Plumbon Gambang maupun di luar Desa Plumbon Gambang. “Mulai Tahun 2010, pengrajin manik-manik Plumbon Gambang membentuk APMA. Anggotanya sendiri tidak hanya dari Plumbon Gambang tetapi juga warga Plumbon Gambang yang merantau ke Kalimantan, Bali serta Jember,” ujarnya.
Walaupun dalam kondisi pandemi, para pengrajin serta warga tetap bisa bertahan melalui perkembangan IT. Sehingga, warga tetap bisa berhubungan transaksi dengan luar negeri dalam skala kecil. Mulai dari Tahun 1993 banyak warga mancanegara yang berkunjung ke Desa Plumbon Gambang. Desa Plumbon Gambang juga masuk dalam nominasi juara harapan 1 Desa Wisata Kreatif, semoga Plumbon Gambang di Tahun depan bisa menjadi Desa Mandiri, maju serta mapan
Di tempat sama, Ketua APMA Suloso, mengucap syukur atas bantuan hibah berupa LPG sebanyak 86 tabung yang akan diberikan kepada 86 pengrajin anggota APMA. Bantuan ini, untuk menunjang produksi di era pandemi yang juga sangat terasa dampaknya bagi pengrajin.
“Alhamdulillah, pengajuan bantuan hibah LPG ini di perhatikan oleh Pemerintah. Saya ucapkan terima kasih sekali kepada Pemerintah Kabupaten Jombang serta Disperindag yang sudah menjembatai proposal pengajuan kami, mudah-mudahan melalui bantuan ini bisa menjadi berkah dan barokah kepada semua prngrajin di Desa Plumbon Gambang,” kata Ketua APMA.
Banyak sekali bentuk bantuan lain yang sebelumnya, telah diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang kepada pengrajin. Diantaranya, seperti pelatihan serta di fasilitasi promosi melalui pameran.
“Pangsa pasar pengrajin manik-manik Plumbon Gambang sudah merambah dari lokal, nasional sampai internasional. Cuma di masa pandemi, kendalanya sangat terasa. Bahkan, terjadi penurunan omset sebesar 70 persen. Saat ini pengrajin manik-manik hanya bisa bertahan,” paparnya. (azl/sit)