Pemerintahan
Bupati Trenggalek Ngamen, Berbagi Oleh – Oleh dari Amerika
Memontum Trenggalek – Sepulangnya dari Amerika Serikat, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menggelar acara yang bertajuk Bupati Ngamen. Bertempat di cafe Cangkir Wening, Bupati yang diketahui usai mengikuti program IVLP ini, mencoba berbagi oleh-oleh kepada masyarakat Trenggalek.
Suami Novita Hardini itu berbagi tentang apa yang diperoleh dari kegiatan yang mengangkat isu terkait Women Global Development and Prosperity (W-GDP). Dan bukan berbagi dalam bentuk barang maupun uang.
Bupati Ngamen merupakan salah satu agenda yang digagas oleh Bupati Nur Arifin untuk menyerap aspirasi langsung dari masyarakat. Ngamen, dalam ini adalah mengumpulkan ide-ide dari masyarakat untuk ikut berperan dalam pembangunan Daerah
Dalam kesempatan itu, Bupati menyampaikan data bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini didominasi laki-laki. Padahal berdasarkan survei, jika perempuan ikut terlibat dalam pertumbuhan ekonomi, maka GDP juga ikut tumbuh pesat.
“Perempuan kalau dapat penghasilan akan diinvestasikan untuk keluarga, artinya penghasilan itu pasti banyak untuk anak dan keluarganya, ” ucap Bupati, Jumat (05/10/2019) sore.
Dengan begitu, lanjut dia, harapannya jika perempuan punya penghasilan sendiri dan ekonominya bagus, nanti bisa mencukupi gizi serta pendidikan yang berkualitas kepada anak.
Untuk itu, di acara Bupati Ngamen tersebut, Bupati ingin menyamakan presepsi dan pandangan masyarakat di Trenggalek terkait kesetaraan gender.
“Melalui diskusi terbuka diharapkan lahir ide maupun masukan kepada Pemerintah sehingga terjadi sinergitas antara masyarakat dengan Pemerintah untuk pembangunan Trenggalek yang lebih baik, ” imbuhnya.
Baca : Bupati Nur Arifin Dorong Bunga Murah Bagi Wanita Pemula Usaha
Bupati juga menyampaikan keinginannya untuk membuat Rumah Perempuan atau Women Impowerment Fund di Trenggalek sebagai sarana memberikan edukasi kepada kaum perempuan, seperti membantu permodalan untuk mendorong perempuan lebih berdaya.
“Pemkab Trenggalek sendiri juga berupaya memberi ruang kepada perempuan melalui Musyawarah Perempuan Anak dan Kelompok Rentan (Musrena Keren) maupun Sekolah Perempuan Disabilitas Anak dan Kelompok Rentan (Sepeda Keren), ” pungkas Arifin. (mil/yan)