Mojokerto
Danramil Kutorejo Ajak Masyarakat Uri uri Budaya Leluhur
Memontum Mojokerto – Tradisi Ruwat Dusun yang merupakan warisan leluhur hingga kini masih dipertahankan sebagian masyarakat Mojokerto khususnya di pedesaan. Seperti masyarakat Dusun Kepuh Pandak, Desa Kepuh Pandak Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto.
Acara ruwah dusun yang dikemas dalam tasyakuran dan pagelaran seni wayang kulit semalam suntuk dengan Ki Dalang Purnomo dari Pekuwon Bangsal, berlangsung di Balai Dusun Kepuh Pandak Desa Kepuh Pandak, Kamis (03/05/2018) malam, yang dihadiri Danramil 0815/13 Kutorejo Kodim 0815 Mojokerto Kapten Inf Desto Jumeno.
Hadir juga Kapolsek Kutorejo AKP Putu Sadia, Babinsa Kepuh Pandak Sertu Abdul Kholik, Danton Linmas Desa Kepuh Pandak, Alkodim, perangkat desa, tokoh agama, masyarakat dan masyarakat Kepuh Pandak yang secara keseluruhan berjumlah sekitar 500 orang.
Dalam pengantarnya, Kades Kepuh Pandak Ana Yuliana, SE, mengatakan tradisi ruwah dusun yang merupakan peninggalan nenek moyang merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua nikmat dan anugrah yang diterima sekaligus memohon keselamatan dan kemakmuran warga masyarakat.
“Semoga ke depan warga Kepuh Pandak, semakin makmur, sukses dan sejahtera,” harapnya.
Sementara Danramil 0815/13 Kutorejo Kapten Inf Desto Jumeno yang berada di lokasi mengatakan, kegiatan ruwah dusun ini patut dilestarikan sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa dan perjuangan para leluhur. “Menjaga, memelihara dan melestarikan tradisi warisan leluhur yang sifatnya positif merupakan wujud dari Cinta Tanah Air,” ungkapnya.
“Kepada seluruh warga masyarakat Kepuh Pandak, untuk selalu kompak, mempererat persaudaraan dan memperkokoh semangat persatuan demi mewujudkan situasi yang aman dan kondusif menjelang Pemilukada Jatim,” pinta Danramil. (gan/ono)