Surabaya

Digitalisasi Informasi Gerus Data Privasi Masyarakat Indonesia

Diterbitkan

-

Digitalisasi Informasi Gerus Data Privasi Masyarakat Indonesia

Memontum Surabaya – Warga Indonesia dikenal sebagai negara pecandu smartphone dan internet. Banyaknya konsumsi smartphone pada sebagian besar masyarakat, ternyata juga berdampak pada realita kehidupan bahkan hingga fakta empiris yang terselip dalam digitalisasi informasi.

Komisioner Dewan Pers terpilih Agus Sudibyo menyebut kini Indonesia memasuki fenomena revolusi digital, atau bisa dikatakan fenomena data besar (big data). “Apa itu data besar? Berarti itu data kita semua,” katanya, di acara acara diskusi “Rembug Nasional Migas dan Media” di Hotel Kampi, Rabu (6/2/2019).

Sejauh ini ia melihat masyarakat Indonesia sangat aktif menggunakan smartphone yang ada internetnya. Jadi setiap hari masyarakat Indonesia dengan sukarela data pribadi mereka ditambang dengan perusahaan digital informasi.

Menurut riset terbaru orang Indonesia itu rata-rata hanya tujuh menit tahan tidak membuka smartphone. Tetapi berbanding terbalik jika ditanya berapa jam dalam sehari menggunakan smartphone internet tidak ingat lagi.

Advertisement

“Jadi kita ini terserang virus internet addiction atau kecanduan internet. Sehingga kita kemudian terus menerus menjadi pemasok data yang luar biasa, untuk Google, Facebook, Amazon, Alibaba dan lain-lain,”

Ia mengganggap Indonesia adalah bangsa yang baik. Karena ketika orang Jerman, itu sudah jaramg sekali dan berbondong-bondong menjahui smartphone dan internet, justru rakyat kita masih bersuka-ria dengan kedatangan teknologi ini.

Laman: 1 2 3

Advertisement
Lewat ke baris perkakas