Blitar
Dinas Peternakan Kabupaten Blitar Sosialisasi Cegah Pemotongan Betina Produktif
Memontum Blitar — Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar menggelar sosialisasi tentang pencegahan pemotongan betina produktif dan imbauan pemotongan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) kepada para jagal yang ada di Kabupaten Blitar. Hal ini untuk mengantisipasi adanya pemotongan hewan yang tidak sesuai aturan.
Kegiatan ini kebetulan bersamaan dengan program Kementerian Pertanian dalam mengakselerasi percepatan target pemenuhan populasi sapi potong dalam negeri, yaitu pencanangan Upaya Khusus sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab).
Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Peternakan Kabupaten Blitar, Yudha Satya Wardana mengatakan, kegiatan pembinaan dan sosialisasi pemotongan ternak ini merupakan kegiatan biasa, tetapi kebetulan dilakukan bersamaan dengan program nasional yaitu Upsus Siwab, yang meliputi kegiatan kawin suntik, penanggulangan ganngguan reproduksi, dan sosialisasi pemotongan.
“Meski kondisi hewan sudah baik, pemotongan harus sesuai. Jadi mereka akan dibina, bagaimana cara memotong hewan yang benar dan hewan yang bagaimana yang boleh dipotong,” kata Yudha Satya Wardana, Kamis (19/10/2017).
Lebih lanjut Yudha menjelaskan, larangan pemotongan hewan usia produktif dimulai dari usia dara hingga 8 tahun. Namun meskipun sudah berusia 8 tahun, jika ingin dipotong harus tetap diperiksa.
“Kecuali yang majer boleh dipotong, namun harus ada legalisasi dari petugas ATR atau Asisten Teknik Produksi”, tandas Yudha Satya Wardana.
Yudha Satya Wardana menambahkan, tujuan sosialisasi ini, agar para jagal mengetahui tentang aturan pemotongan. Untuk itu pihaknya menyiapkan 2 narasumber, yakni dari pihak Disnakkan dan Kasat Bimas Polres Blitar, AKP Eny Mayasari.
“Kami tidak menyalahlan kegiatan jagal tetapi menunjukkan cara pemotongan yang tepat”, imbuhnya.
Dikatakan Yudha, sosialisasi ini diikuti sekitar 40 jagal yang ada di Kabupaten Blitar. Sementara sosialisasi seperti ini baru dilakukan tahun ini, dan untuk tahun sebelumnya masih sebatas koordinasi.
“Tidak menutup kemungkinan ke depan jika hasilnya positif akan kegiatan ini akan dilakukan lagi. Ini kan anggarannya masih dari pusat, semoga tahun depan bisa dianggarkan didaerah”, pungkas Yudha Satya Wardana. (fjr/yan)