Kota Malang
Dinkes Malang Targetkan 30 Juni Vaksinasi Lansia, Guru dan Pelayanan Publik Tuntas
Memontum Kota Malang – Vaksin AstraZeneca sebanyak 100.000 dosis mulai digunakan di Kota Malang sejak Senin (17/05). Dengan bertambahnya jumlah vaksin yang diterima Kota Malang, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), dr Husnul Muarif, berharap percepatan vaksinasi bisa sukses. Sehingga target penyelesaian vaksinasi untuk lansia, guru, dan pelayanan publik di akhir Juni 2021 bisa tercapai.
“Jadi kami sudah menyebarkan 100.000 dosis AstraZeneca ke 76 Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) di Kota Malang. Kami berharap vaksinasi untuk lansia, guru, dan pelayanan publik bisa selesai di 30 Juni 2021,” ungkapnya, Sabtu (22/05).
Baca juga:
- Ajang Top BUMD Award 2021, Bupati Trenggalek Dinobatkan jadi Top Pembina
- Perumda Tirta Kanjuruhan Buat Bupati Malang Terima Empat Penghargaan di TOP BUMD Award 2021
- Tinjau PTMT Kota Malang, Wali Kota Sutiaji Imbau Sekolah Sediakan Tabung Oksigen dan Oksimeter
Untuk vaksinasi lansia pendataan sasaran dilakukan oleh kader kesehatan, Rt, dan Rw yang dikoordinir oleh kelurahan setempat.
“Pembagian lokasinya pun akan ditentukan oleh Dinkes dan Puskesmas wilayah setempat. Untuk lansia jumlah sasaran di Kota Malang adalah 6.405,” jelasnya
Sedangkan vaksinasi guru dan pelayanan publik memiliki sasaran yang beragam dan banyak. Seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Bhayangkari, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), atlet, Badan Pusat Statistik (BPS), Balai Pemasyarakatan (Bapas), pelaku pariwisata, dan pelayanan publik lainnya. Kemudian juga dosen, guru SMA/SMK, guru SD, guru TK, pondok pesantren (Ponpes), dan guru Ponpes atau Madrasah.
“Untuk data jumlah guru dan pelayanan publik sudah ada di Dinkes. Termasuk di dalamnya adalah guru dan pelayanan publik yang belum di vaksinasi pada periode sebelumnya. Ada sekitar 32.800 sasaran untuk guru dan pelayanan publik,” imbuh dr Husnul.
Dipatoknya 30 Juni 2021 sebagai target maksimal selesai vaksinasi untuk lansia, guru, dan pelayanan publik, diakui dr Husnul ada alasan yang kuat.
“Supaya ketika Pembelajaran Tatap Muka di bulan Juli 2021, sudah banyak warga Kota Malang yang telah divaksin,” tegasnya.
Telah diketahui sebelumnya, vaksin AstraZeneca Bets CTMAV547 dihentikan sementara penggunaannya. Namun untuk Kota Malang tetap digunakan, pasalnya bets yang didistribusikan di Kota Malang bukan bets yang diinstruksikan untuk penghentian penggunaan.
“Jadi warga Kota Malang tidak perlu khawatir. Pertama, karena yang di Kota Malang bukan bets CTMAV547. Kedua, ini vaksin sama dengan sebelumnya, cuman produsen yang berbeda,” jelas dr Husnul. (mus/ed2)