Probolinggo
Dishub Probolinggo Gelar FGD Sinergitas Keselamatan Transportasi Wisata Bromo
Memontum Probolinggo – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo menggelar Forum Group Discussion (FGD) Sinergitas Keselamatan Transportasi Wisata Bromo di Ruang Pertemuan Forum LLAJ Dishub Kabupaten Probolinggo, Selasa (20/08/2024) tadi. Kegiatan itu, dipimpin Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, Saniwar, didampingi Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo, Edy Suryanto dan dihadiri sejumlah dinas di OPD Probolinggo hingga Satlantas Polres Probolinggo, TNBTS Probolinggo, Forkopimka Sukapura, UPT LLAJ Probolinggo Dishub Provinsi Jawa Timur, Jasa Raharja Probolinggo, Organda Probolinggo dan Kepala Desa Wonokerto (Ketua Papdesi).
Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, Saniwar, mengatakan bahwa destinasi wisata Gunung Bromo merupakan tiga besar wisata terbaik dunia. “Hal ini merupakan kebanggaan bersama masyarakat Kabupaten Probolinggo dan sudah sepantasnya bersama-sama harus bersinergi di dalam menciptakan destinasi wisata Bromo ini aman dan nyaman bagi wisatawan baik domestik maupun manca negara,” katanya.
Keselamatan transportasi wisata Bromo, tambahnya, sebagai bagian dari destinasi wisata Bromo yang aman dan nyaman merupakan tanggung jawab bersama. “Wisatawan yang merasa aman, lebih mampu menikmati pengalaman mereka. Ini termasuk kepercayaan pada transportasi lokal seperti Jeep atau motor,” ujarnya.
Menurut Saniwar, beberapa kejadian kecelakaan lalu lintas di kawasan Bromo yang berturut-turut dalam beberapa hari ini, tentunya akan berdampak dapat menimbulkan krisis. Termasuk, penurunan drastis dalam jumlah wisatawan yang dapat berdampak buruk pada ekonomi lokal.
“Sinergitas keselamatan transportasi di kawasan wisata Gunung Bromo memastikan bahwa keselamatan tidak hanya menjadi tanggung jawab satu pihak saja. Tetapi, merupakan hasil kerja sama yang melibatkan semua pihak untuk kepentingan bersama,” jelasnya.
Baca juga :
Sementara Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo, Edy Suryanto, mengungkapkan bahwa di kawasan wisata Gunung Bromo perlu dibentuk sebuah wadah atau badan usaha dalam bentuk BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) atau koperasi yang bisa mewadahi para pelaku-pelaku wisata baik Jeep, kuda ataupun ojek. “Wadah dalam bentuk BUMDes atau koperasi ini sangat diperlukan untuk memudahkan koordinasi. Sehingga, jika ada permasalahan bisa cepat untuk dicarikan solusinya secara bersama-sama,” ungkapnya.
Edy menerangkan, dalam menciptakan keselamatan transportasi wisata Bromo diperlukan sinergitas dengan melibatkan beberapa stakeholder terkait. Pemerintah daerah sebagai regulator dan infrastruktur, dalam membuat regulasi dan menyiapkan infrastruktur. Sekaligus, memberikan edukasi kepada wisatawan terkait keselamatan transportasi.
“Pengelola wisata menyiapkan rest area untuk tempat beristirahat baik itu orangnya maupun kendaraannya. Operator transportasi bertugas mematuhi kelayakan kendaraan dan sertifikasi pengemudi. Beberapa kejadian terjadi karena adanya pengemudi cadangan. Disamping itu, masyarakat lokal dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam menjaga keselamatan,” terangnya.
Sedangkan Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dishub Kabupaten Probolinggo, Bambang Singgih Hartadi, menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk menerima masukan dan saran-saran dari stakeholder terkait dalam menyikapi beberapa kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi di kawasan wisata Bromo. Untuk selanjutnya menyepakati hal-hal yang akan dilakukan ke depannya.
“Harapannya, hal-hal yang telah disepakati dalam FGD ini segera ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait serta diupayakan partisipasi aktif dari masyarakat lokal dalam menjaga dan memantau keselamatan transportasi di kawasan Bromo, sehingga tercipta lingkungan wisata yang lebih aman dan nyaman bagi pengunjung,” ungkapnya. (kom/pix/gie)