Kota Malang
Disporapar Kota Malang Gaet Bioskop untuk Promosi Wisata
Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), tak hentinya meningkatkan kembali daya tarik wisatawan. Selain mengadakan Virtual Event Kampung Tematik yang telah berakhir beberapa hari lalu, Disporapar juga tengah menggandeng perusahaan bioskop di Kota Malang. Hal tersebut, guna untuk menayangkan video pendek yang berisi pengenalan kampung wisata Kota Malang.
“Promosi kan tetap kita lakukan, termasuk virtual event yang sudah dilakukan Forum Kelompok Sadar Wisata (Forkompokdarwis). Kegiatan virtual selanjutnya akan dilakukan oleh Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf),” terang Kepala Disporapar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, Selasa (30/11/2021).
Lebih lanjut Ida mengatakan, Bidang Ekraf akan mengemas promosi Wisata Kampung Tematik melalui video pendek. Bahkan, pihaknya telah bekerjasama dengan bioskop untuk menampilkan video teaser tersebut.
“Promosi melalui video-video pendek, yang durasinya sekitar 3 sampai 5 menit, akan ditayangkan sebelum film mulai. Kita sudah bekerjasama dengan bioskop untuk menampilkan itu. Sementara masih dengan Sarinah Group, kalau XXI karena manajemennya di Jakarta jadi masih perlu penjajakan dan persetujuan dari pusat,” terangnya.
Baca juga :
- KPU Kota Malang Susun Persiapan Debat Pertama Paslon Pilkada Kota Malang 26 Oktober
- Perkuat Integritas Kades, Pemkab dan Kejari Probolinggo Gelar Jaksa Jaga Desa
- Presiden dan Wapres Gelar Jamuan Santap Siang bersama Sebelum Purna Tugas bersama Menteri dan Lembaga
- Tingkatkan Pembangunan Fasilitas Olah Raga, Pemkot Malang Susun Desain Olah Raga Daerah
- Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Menko Luhut Sebut Bandara Dhoho Proyek Percontohan Pertama Skema KPBU
Ida berharap dengan promosi melalui bioskop, banyak masyarakat yang paham akan potensi wisata Kampung Tematik di Kota Malang.
“Kita tayangkan videonya di bioskop-bioskop Kota Malang, biar ditampilkan, biar masyarakat Kota Malang, semua paham. Kan belum tentu semua masyarakat tahu ada banyak wisata yang potensial,” tambahnya.
Selain itu, dirinya juga menggalakkan ‘cintai budaya buatan Indonesia’ , seperti film karya filmmaker Indonesia. Dimana dalam film-film tersebut pasti juga turut mengangkat budaya dan secara tidak langsung juga menjadi promosi wisata lokal.
“Contoh film Yowis Ben itu kan bagus, karena pariwisatanya terangkat dengan film tersebut. Syutingnya tidak hanya di Kampung Tridi, tapi juga di gereja, masjid, dan pesan moralnya begitu kental. Terlebih itu dibawakan anak-anak generasi milenial. Itu yang perlu kita support dan dukung,” tegas Ida. (mus/sit)