Sidoarjo

DLHK Ajak Pengusaha Tahu Sidoarjo Tak Gunakan Bahan Bakar Sampah Impor

Diterbitkan

-

SOLUSI - Wabup Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin dan Kepala DLHK Pemkab Sidoarjo, Sigit Setyawan rapat koordinasi terkait bahan bakar pabrik tahu di Desa Tropodo, Kecamatan Krian, bersama sejumlah pengusaha tahu lainnya, Rabu (17/7/2019)

Memontum Sidoarjo – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pemkab Sidoarjo mengajak para pengusaha tahu agar tidak menggunakan sampah impor dijadikan bahan bakar produksi tahu. Ini menyusul, adanya larangan penggunaan sampah impor itu.

Selain itu, dialog antara para pengusaha tahu se Sidoarjo dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemkab Sidoarjo ini, juga didorong adanya dugaan penggunaan sampah impor yang dijadikan bahan bakar pabrik tahu di Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo.

Bahkan dalam rapat koordinasi mencarikan solusi penggunaan bahan bakar bagi para pengusaha tahu juga dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin di Ruang Rapat Delta Wicaksana Pemkab Sidoarjo.

“Rakor ini menindaklanjuti pemberitaan di media beberapa waktu lalu. Yakni soal pengusaha tahu di Desa Tropodo, Kecamatan Krian menggunakan bahan bakar sampah plastik impor yang didapat dari Desa Bangun, Mojokerto,” terang Kepala DLHK Pemkab Sidoarjo, Sigit Setyawan kepada Memontum.com, Rabu (17/7/2019).

Advertisement

Sigit yang juga mantan Kepala Dinas PUPR ini menjelaskan sebelum rakor, pihaknya sudah mengecek kondisi di lapangan. Bahkan Gubernur Jatim dan jajaran juga sudah meninjau lapangan baik di Sidoarjo maupun di Kabupaten Mojokerto. Terakhir Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga mengecek ke lapangan dipimpin langsung Dirjen Pengolahan Sampah dan Limbah B3 serta koordinasi dengan pihak bea cukai untuk menghentikan impor sampah itu.

“Larangan itu karena penggunaan bahan bakar sampah plastik ini impor itu melanggar hukum, menimbulkan polusi, dan banyak warga sekitar yang mulai terserang ispa,” tegasnya.

Sementara Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin menegaskan rakor ini bentuk keseriusan Pemkab Sidoarjo dalam mencarikan solusi yang baik bagi para pengusaha tahu tidak hanya di Desa Tropodo, Kecamatan Krian. Tetapi juga berlaku untuk pengusaha tahu lainnya.

“Karena itu, dalam pada rapat ini, selain OPD juga didatangkan perwakilan PGN. Ini dalam rangka memberikan solusi bahan bakar termurah bagi para pengusaha tahu. Apakah itu, bahan bakar kayu, gas alam atau sampah lokal dari TPST agar tak menggunakan sampah impor lagi,” tandas Cak Nur. (Wan/yan)

Advertisement

 

Advertisement
Lewat ke baris perkakas