Berita Nasional

Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan, Ketua Panpel Arema Kembali Sampaikan Semua Karena Gas Air Mata

Diterbitkan

-

Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan, Ketua Panpel Arema Kembali Sampaikan Semua Karena Gas Air Mata

Memontum Malang – Setelah ditetapkan sebagai salah satu tersangka dalam tragedi Kanjuruhan, Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, terlihat mendatangi Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Rabu (12/10/2022) sore. Dengan mengenakan peci hitam, terlihat Haris berada di depan pintu 13 Stadion Kanjuruhan, sambil didampingi kuasa hukumnya, Taufik H.

Tidak berapa lama, dirinya pun jongkok di depan pintu 13. Lalu, Haris terlihat berdoa dengan penuh khusyuk dan menangis. Usai doa, Abdul Haris menyempatkan menjawab pertanyaan sejumlah wartawan.

Saat ditanya seperti apa jelang pertandingan Arema melawan Persebaya yang berbuah tragedi, Abdul Haris pun menceritakan, bahwa pada 29 September 2022, Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat (mantan, red), mengirim surat pada Panpel, agar tiket yang dijual sebanyak 38 ribu sekian. “Kapolres kemudian komunikasi dengan saya, tanya siapa yang bertanggung jawab soal tiketing,” ungkap Haris di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan.

Kemudian, bahwa sehari sebelum laga Arema vs Persebaya, tepatnya pada Jumat (30/09/2022) atau setelah Jumatan, empat orang petugas Panpel Arema menghadap Kapolres dengan membawa 43 ribu tiket untuk cetak. Petugas atau staf itu juga menyampaikan, jika tiket sebanyak 38 ribuan mau dijual untuk Aremania.

Advertisement

“Sedangkan, Pak Kapolres waktu itu, mengirim surat yang berisi pembatasan agar tiketnya dijual sebanyak 38 ribu. Dan kita, mengikuti saran beliau yakni 38 ribuan sekian, untuk mempertanggung jawabkan saran beliau agar tiket tidak dijual melebihi 38 ribuan. Kemudian untuk sisanya, laporan staf saya yaitu menyerahkan tiket ke Pak Kapolres. Tetapi, Pak Kapolres, Pak Kabag Ops Polres Malang dan Kasat Intel, tidak mau. Yakni, agar tiket dijual sesuai dengan pesanan Aremania terjual 42.516 tiket. Jadi, kalau kita dikatakan over kapasitas, over kapasitas dimana. Kita mengikuti saran beliaunya (Kapolres AKBP Ferli Hidayat, red),” papar Haris.

Ditanya mengenai berapa jumlah pesanan tiket untuk Aremania? Haris mengatakan, sudah bilang ke Kapolres, untuk pesanan tiket Aremania itu sudah sold out tanggal 26 September 2022. “Sehingga, kita akan menjual tiket seperti itu. Jadi, ada surat dari Pak Kapolres tentang jumlah yang harus dijual 38 ribu sekian. Kemudian, saya share di grup wa Aremania. Bunyinya, dulur-dulur sesuai dari surat Pak Kapolres, tiket kuota dari nawak-nawak akan saya potong 12,5 persen. Kalau yang pesen tiket 100 ya kita potong 12. Sehingga, terjadi banyak komplain kenapa pembatasan kok baru sekarang, kok gak kemarin-kemarin,” urai Haris.

Haris juga menceritakan, melalui grup WA Aremania itu, ada yang beranggapan, Aremania akan diadu. “Jangan-jangan nanti kita diadu antar Aremania. Karena, semua sudah setor uang ke saya untuk tiket. Akhirnya, Pak Kapolres menghubungi saya dan bilang agar tiket dijual seperti biasanya saja. Sedangkan yang lainnya, untuk pembatasan ini, dijual untuk pertandingan selanjutnya. Yang sekarang, biarkan saja itu. Clear kan,” ujar Haris.

Baca juga :

Advertisement

Soal kapasitas Stadion Kanjuruhan, Haris menjelaskan, bahwa acuan pencetakan tiket sudah dilakukan sejak tahun 2013. “Kita cetak tiket itu, acuannya di tahun 2013. Stadion Kanjuruhan ini, kapasitasnya 45 ribu. Hal itu, sesuai dengan apa yang disampaikan Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Malang (waktu itu), Pak Romdhoni. Di mana kapasitasnya 45 ribu dan ini bukan single seat. Inikan tribun berdiri semuakan, yang di tangga undak-undakan itukan kadang berdiri 4 orang dengan ukuran 1 meter persegi, bukan single seat,” terang Haris.

Secara empiris, tambahnya, beberapa kali pertandingan tidak terjadi apa-apa. Semua aman-aman saja dan tidak ada apa-apa. “Lawan Persija, Piala Presiden kemarin, itu 42 ribu tiket. Sementara lawan Persebaya kemarin, 42.900 tiket, lawan Persib 42.000 dan tidak ada masalah. Apa yang salah,” ujar Haris.

Menurutnya, kalau memang harus verifikasi atau sertifikasi, semua sudah verifikasi. “Tidak ada apa-apa. Dan semua SOP, pintu-pintu stadion ini, sama juga tidak ada apa-apa, sama seperti SOP yang lain. Masalah di sini, adalah soal gas air mata. Padahal, saya sudah mengingatkan ketika ngopi bareng dengan Pak Kapolres dengan jajaran dan steward, dengan penjaga pintu dari kepolisian,” paparnya.

Haris mengatakan, agar tidak ada penembakan gas air mata, di saat acara ngopi bareng pada tanggal 30 September 2022 di Lapangan Tenis Polres Malang. “Sudah saya peringatkan di ngopi bareng. Tolong, saya mengingatkan pada tahun 2018. Kita pernah kejadian penembakan gas air mata dengan korban 214 orang dan meninggal 1 orang. Ini, jangan terulang kembali. Ini rekan-rekan Aremania yang waktu itu ikut ngopi bareng, dengar semua,” tegas Haris.

Haris mengenang, pada tahun 2018 ketika Arema lawan Persib, pertandingan juga digelar malam hari. “Soal jam main, juga tidak ada masalah. Buktinya lawan Persib Bandung, main malam. Kalau ada teman-teman yang masuk ke lapangan setelah pertandingan, itukan hal yang biasa. Kalau kami sebagai Ketua Panpel, itu sudah clear pertandingan selesai. Kick off babak pertama, babak kedua sampai menit ke 97+ plus lima menit, kita evakuasi pemain dan official dari Persebaya dan dari Arema juga,” urai Haris.

Advertisement

Khusus soal pintu stadion, Haris menerangkan, semua pintu terbuka. “Kenapa di laga ini banyak korban jiwa. Padahal, pintu di buka dan dulunya juga aman-aman saja. Ini, karena gas air mata dan akhirnya berdesakan,” jelas Haris. (gie)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas