Berita Nasional
Evaluasi Kondisi Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Menteri PUPR Cermati Tidak Adanya Pintu Darurat Penonton
Memontum Malang – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainuddin Amali, melakukan audit evaluasi teknis tentang kondisi Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (13/10/2022) tadi. Dalam audit itu, Kementerian PUPR melihat kondisi struktur bangunan dari Stadion Kanjuruhan dan akan melakukan renovasi total.
“Pertama, mengenai tangga ke tribun ekonomi yang terlalu curam. Itu, memungkinkan suporter akan lebih susah atau sulit, saat keluar stadion dalam kondisi panik. Seharusnya, itu tidak ada tangganya, sehingga tidak membahayakan suporter,” papar Pak Bas-sapaan Menteri PUPR.
Kedua, tambahnya, mengenai lebar pintu yang terlihat sempit, yaitu hanya sekitar 30 centimeter. Sehingga, apabila suporter turun dari tangga (hendak pulang, red), maka akan langsung menghadap ke pintu dan tidak ada bordesnya.
“Pintu di Stadion Kanjuruhan, kalau saya lihat saat dalam kondisi panik, mungkin akan gelap. Mungkin juga, bisa jatuh karena anak tangga tidak standar. Terlalu curam, tinggi dan lebarnya juga tidak standar,” urainya.
Baca juga :
- Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Bea Cukai Malang, Pemkab Malang dan Forkopimda Musnahkan 6 Juta Batang Rokok dan Ratusan Liter Miras Ilegal
- Over Weight, Puluhan Personel Polres Trenggalek Lakukan Program Penurunan Berat Badan
- Pemkab Lumajang dan Probolinggo Sepakat Terapkan Pengelolaan Wisata Kedepankan Alam dan Budaya di TNBTS
Menteri Basuki juga menjelaskan, pada saat kondisi aman, spesifikasi anak tangga semacam, itu tidak akan masalah. Namun, karena kemarin terjadi kepanikan, maka itu pasti terjerumus. “Kalau satu jatuh, maka lainnya bisa ikut jatuh. Jadi, itu yang utama,” terangnya.
Masih menurut Menteri PUPR, poin tiga yakni tidak adanya pintu darurat. Di Stadion Kanjuruhan, ini hanya ada pintu service. “Memang ada enam pintu service. Tetapi, itu tidak bisa diakses oleh penonton. Namun, hanya bisa diakses oleh ambulans dan mobil kebakaran. Ini juga menjadi salah satu penyebab,” ujarnya.
Tiga poin itu, ujarnya, yang bisa menjadi faktor utama penyebab kecelakaan dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, untuk dari sisi faktor bangunan stadion. Oleh karenanya, akan dilakukan perombakan. Sementara untuk yang lain, diantaranya seperti penerangan hingga kamar kecil, juga kurang layak.
“Seperti pagar pembatas penonton, itu juga gampang diloncati,” ujar Menteri Basuki. (gie)