Kediri
DPRD Kota Kediri Gelar Paripurna LKPJ Anggaran 2023
Memontum Kota Kediri – DPRD Kota Kediri menggelar rapat paripurna dengan agenda ‘Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Wali Kota Kediri tahun anggaran 2023’, Senin (18/03/2024) tadi. Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kota Kediri, Firdaus dan diikuti Wakil Ketua serta anggota DPRD itu, turut hadir Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, Forkopimda dan Kepala OPD.
Mengawali paripurna, usai gelaran dibuka Wakil Ketua, Pj Wali Kota langsung membacakan laporan pertanggungjawaban. “Substansi materi yang dilaporkan dalam LKPJ ini adalah pelaksanaan dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Kota Kediri tahun 2023, menunjukkan bahwa delapan dari sembilan indikator masuk kategori sangat tinggi, serta terdapat satu indikator yang perlu ditingkatkan,” kata Pj Wali Kota Kediri.
Ditambahkannya, bahwa realisasi capaian kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) Kota Kediri, yang pertama yakni Indeks Reformasi Birokrasi. Realisasinya tahun 2023, sebesar 74,63 dengan capaian sebesar 102,23 persen dari target yang ditetapkan. Sehingga, masuk kategori sangat tinggi.
Capaian tersebut, paparnya, tercermin dari diraihnya predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) oleh DPMPTSP dan opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Kediri, sembilan kali berturut-turut. Kedua, Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar 3,54 dengan capaian sebesar 94,40 persen dari target yang ditetapkan. Sehingga, masuk kategori sangat tinggi.
Baca juga:
“Komponen IKM yang memiliki nilai tinggi antara lain, unsur biaya atau tarif, sistem mekanisme dan prosedur serta penanganan pengaduan, saran dan masukan,” ujarnya.
Selanjutnya, papar Pj Wali Kota, realisasi capaian kinerja Indikator Kinerja Utama ketiga, Skor Smart City tahun 2023 sebesar 3,2 dengan capaian sebesar 92,75 persen dari target yang ditetapkan. Sehingga, masuk kategori sangat tinggi. Capaian skor Smart City didukung oleh inovasi yang ada pada setiap pilar.
“Keempat, Indeks Pembangunan Manusia tahun 2023 sebesar 80,97 dengan capaian sebesar 102,11 persen dari target yang ditetapkan. Sehingga, masuk kategori sangat tinggi. Peningkatan IPM didukung oleh program Pemerintah Kota Kediri antara lain, bantuan pendidikan, bus sekolah, jaminan kesehatan nasional, home care, pelatihan kerja berbasis kompetensi, bantuan modal serta lainnya,” paparnya.
Kemudian Indikator Kinerja Utama Kelima, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi Kota Kediri tahun 2023 sebesar 1,92 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya. Turunnya pertumbuhan ekonomi karena rendahnya pertumbuhan industri pengolahan sebesar 0,62 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya yakni sebesar 2,94 persen. Kontribusi industri pengolahan, yang didominasi oleh industri pengolahan tembakau, terhadap struktur perekonomian di Kota Kediri sebesar 79,99 persen. Sehingga, sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kota Kediri.
“Keenam, Indeks Gini Kota Kediri sebesar sebesar 0,40 dengan capaian sebesar 91,89 persen dari target yang ditetapkan. Sehingga, masuk kategori sangat tinggi. Indeks Gini Kota Kediri tahun 2023 masuk kategori moderat, hal ini menunjukkan adanya pemerataan pendapatan masyarakat,” terang Pj Wali Kota.
Ketujuh, tingkat kemiskinan Kota Kediri Tahun 2023 sebesar 7,15 persen dengan capaian sebesar 99,30 persen dari target yang ditetapkan. Sehingga, masuk kategori sangat tinggi. Sementara program untuk menurunkan tingkat kemiskinan, antara lain seperti bantuan sosial bagi masyarakat miskin, rehabilitasi rumah tidak layak huni, program pemberdayaan masyarakat, penciptaan wirausaha baru, pelatihan kerja dan bantuan modal.
“Kedelapan, Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) sebesar 4,55 dengan capaian sebesar 108,33 persen dari target yang ditetapkan. Sehingga, masuk kategori sangat tinggi. Terakhir, Indeks Kota Layak Huni (IKLH) tahun 2023 sebesar 79,83 dengan capaian sebesar 100,04 persen dari target yang ditetapkan. Sehingga, masuk kategori sangat tinggi. Indikator IKLH yang nilainya sangat baik antara lain, fasilitas keamanan, keselamatan kota, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan dan pengelolaan air bersih,” ungkapnya.
Sementara itu, pendapatan daerah tahun 2023 ditargetkan sebesar Rp 1.452.213.119.779 dan terealisasi sebesar 1.478.072.837.267 atau sebesar 101,78 persen. Belanja daerah tahun 2023, telah dianggarkan sebesar Rp 1.920.256.048.812, dan terealisasi sebesar Rp 1.566.450.723.233 atau sebesar 81,58 persen. Di tahun 2023, Kota Kediri mendapat sembilan penghargaan dari berbagai pihak yakni Kota Toleran Peringkat 5 di Indonesia. Lalu, Emas Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji 2023, UI Green City Metric, UHC Award, Swasti Saba kategori Padapa, Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori Nindya, Opini WTP 9 tahun berturut-turut, Pemerintah Daerah Kab/Kota dengan Transaksi Terbanyak dalam Pemanfaatan Pengadaan Barang/ Jasa melalui Jatim Belanja Online (Jatim Bejo) dan Pemerintah Daerah dengan Partisipasi Tertinggi dalam Sulingjar untuk Guru SMP.
Terakhir, Pj Wali Kota Kediri berharap bahwa laporan ini bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi. Sehingga, dapat dilakukan perbaikan dan penyempurnaan di tahun-tahun yang akan datang. “Kolaborasi dengan semua pihak yang baik ini menjadi kunci utama keberhasilan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat,” ungkapnya. (kom/pan/sit)