Pemerintahan
Dukung Program Kampung Proklim, Bupati Trenggalek Pastikan Turut Menjaga Segenap Tumpah Darah Indonesia
Diterbitkan
4 minggu yang lalu||
oleh
Afifah
Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menghadiri sosialisasi pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Pendopo Manggala Praja Nugraha. Sosialisasi dalam rangka mendukung program Kampung Pro Iklim (Proklim) itu, dipastikan sejalan dengan cita-cita bangsa Indonesia, yaitu melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Bukan hanya melindungi generasi saat ini, tetapi juga di masa yang akan datang.
“Melindungi segenap tumpah darah, itu melindungi generasi yang sekarang sekaligus melindungi generasi yang akan datang. Kalau hari ini kita bisa menghirup udara yang segar, ya kita harus pastikan anak cucu kita besok bisa menghirup udara yang lebih segar dari pada kita,” ucap Bupati Trenggalek, saat dikonfirmasi, Senin (18/07/202) siang.
Begitu pula, tambahnya, memastikan generasi mendatang masih bisa melihat laut yang biru, hutan yang rindang, maupun air yang jernih dari sumber yang tetap terjaga. “Pemerintah Kabupaten Trenggalek sendiri sejak 3 tahun yang lalu, telah mendeklarasikan cita-cita menjadi kota yang berkelanjutan di tahun 2030. Langkah kecil melalui lomba Adipura Desa, telah melahirkan desa-desa yang lebih peduli terhadap lingkungan sekitar,” terangnya.
Baca juga:
- Wali Kota Blitar Berangkatkan Kirab Bendera Sepanjang 520 Meter
- Nama Pekerjaan dan Realisasi Proyek Ikon Selamat Datang Tak Sesuai, Kadispar Kota Batu Sampaikan Besar Anggaran Dibuat Konsultan
- Ranperda Pajak Retribusi Kota Malang Masuk Tahap Harmonisasi, Bapenda Harapkan Ada Peningkatan Signifikan
- Wali Kota Malang Terima Penganugerahan Bintang Veteran dari LVRI Jatim
- Semarakkan HUT RI, Pemkot Malang Awali Lakukan Pemasangan Bendera Merah Putih Serentak di Alun-alun Tugu
Salah satu alasan diadakannya lomba Adipura Desa, menurut Mas Ipin-sapaannya, untuk menjaga kebersihan se-Kabupaten Trenggalek seberapa besarpun APBD tidak akan pernah mampu menyelesaikan masalah tersebut. “Maka, semua orang harus punya tanggung jawab yang sama untuk kemudian melakukan mitigasi dan juga adaptasi. Makanya, saya percaya bahwa kepala desa dan tokoh-tokoh di lingkungan sekitarnya, itu menjadi kunci utama,” kata Bupati muda ini.
Mas Ipin juga menyampaikan, bahwa dampak dari kerusakan lingkungan, akan berpengaruh pada nilai rupiah yang harus ditanggung jauh lebih besar. Dan tentu, lambat laun akan terasa manfaat menanam pohon, membersihkan sungai, maupun mengelola sampah.
Untuk itu, Mas Ipin berpesan kepada seluruh desa untuk berpartisipasi dalam gelaran lomba Adipura Desa, yang dilaksanakan setiap tahunnya. Bahkan menjadi peserta saja, desa yang berpartisipasi sudah mendapatkan hadiah.
“Karena ini pertaruhan kita dan kalau kita mau mendapatkan ekonomi yang berkelanjutan, ya tahap awalnya adalah ekonomi yang berbasis konservasi,” paparnya. (mil/sit)