Surabaya

Edukasi Ortu Anak Tuli

Diterbitkan

-

Edukasi Ortu Anak Tuli

Memontum Surabaya – Kekurangan fisik bukanlah halangan untuk tidak dapat mengejar impian, dan berbuat baik kepada sesama manusia. Terlebih kepada anak bangsa yang menyandang tunarungu, dan komunikasi serta pendidikan yang diberikan oleh orang tua dari hati ke hati. Seperti yang dilakukan oleh Dewan Pengurus Pusat Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (DPP GERKATIN), dengan mendatangi langsung ke Sekolah Luar Bias (SLB) Tuna Rungu Karya Mulya untuk memberikan edukasi kepada orang tua yang memiliki anak tuli.

“Disini kita mengajarkan bagaimana cara berkomunikasi dengan anak tuli, terus bagaimana cara beradaptasi dengan anak-anak itu lewat hati ke hati. Bukan memaksa untuk menyesuaikan dengan orang tuanya,” kata Pieter Andika, Ketua DPP Gerkatin Bidang Kepemudaan, Sabtu (3/11/2018).

Pieter juga mengatakan, jika sang anak maunya memakai bahasa verbal, oral atau bahasa isyarat itu orang tua harus memberikan kebebasan sang anak dalam berkomunikasi. Karena dengan kenyamanan berkomunikasi, sang anak akan lebih cepat menyesuaikan dirinya saat menyampaikan pesannya.

Untuk membuat sang anak agar percaya diri meskipun memiliki kekurangan, ini menjadi inti dari cara orang tua memberikan pendidikan kepada anak.

Advertisement

“Anak-anak tuli biar nggak minder, orang tua mungkin harus bisa belajar bahasa isyarat dulu atau membawa anak-anak ini kepada komunitas tuli. Supaya bisa berinteraksi sama anak tuli yang lebih dewasa, jadi bisa lebih cepat beradaptasi dan lebih banyak mengajak anak-anak untuk mengobrol supaya bisa jadi percaya diri,” ujarnya.

Laman: 1 2

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas