Jember
Eksplor Kain Tradisional, Gerakkan Perekonomian Masyarakat Jember
Memontum Jember – Berangkat sebagai perancang Busana Muslim, Lia Afif yang lulus dari Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Surabaya (ITS) mengembangkan talentanya bereksplorasi dengan kain tradisional dalam setiap karyanya. Menurut Lia Afif bersama dengan Pemerintah Kabupaten Jember bersama-sama membawa Kain Batik Jember yang eksotik dan mengangkat unsur-unsur hasil bumi yang berkembang di Jember dan menjadi penggerak perekonomian masyarakat
Dengan visi untuk melestarikan dan mengangkat karya bangsa Indonesia hingga mancanegara, membuat Lia Afif tidak berhenti menjelajah daerah-daerah di Indonesia dan berkarya menggunakan kain tradisional.
“Jember selain pariwisatanya, yakni coklat, kopi dan tentu saja motif-motif Daun Tembakau, hanya menggunakan kain-kain batik yang di produksi dengan menggunakan pewarnaan Alam.” Ujarnya Sabtu (15/9/2018).
Kali ini Lia Afif menghadirkan CRIOLLA CHARMERA yang mengambil ide dari kata Criollo, yakni salah satu jenis tanaman coklat terbaik di dunia dan kata Charme (bahasa Perancis) yang berarti pesona.
“Sehingga Criolla Charmera berarti rangkaian pesona dari warna coklat yang cantik.” katanya.
Lia Menjelaskan, Konsep dan ide dasar yang digunakan dalam rangkaian rancangan kali ini di dapat dari warna Batik Jember yang sarat dengan warna coklat dan motif hasil bumi serta aksen biru elektrik yang cantik.
“Menggunakan Siluet A dengan rangkaian desain yang mempesona menonjolkan unsur etnik dan glamor serta Kain Nusantara Padu padan Batik Tulis Jember di kombinasikan dengan kain duchess, lace, chiffon dan organdi yang bermain di warna hitam untuk menampilkan keindahan warna buah coklat, kopi, dan tembakau,” jelasnya.
Semua itu dipadupadan dengan detail-detail cantik dan rumit yang ditata cantik dengan menonjolkan masing-masing motif Batik Jember, lace, dan juga variasi manik-manik. Profil bunga-bunga dan dedaunan yang dirangkai dengan indah, busana-busana dalam koleksi ini akan makin menampilkan kecantikan penggunanya.
” Warna-warna kuat itu diambil untuk menggambarkan wanita cantik yang tangguh, Pemakaian warna biru elektrik sebagai aksen, melambangkan kecerahan musim semi, Saya ingin turut andil secara aktif dalam melestarikan budaya dan teknik pewarnaan alam sehingga tidak hilang lekang oleh jaman,” pungkasnya. (yud/yan)