Pamekasan
Evaluasi Empat Tahun Kinerja Bupati, Mahasiswa Pamekasan Terlibat Gesekan dengan Aparat
![Evaluasi Empat Tahun Kinerja Bupati, Mahasiswa Pamekasan Terlibat Gesekan dengan Aparat](https://memontum.com/wp-content/uploads/2022/10/Evaluasi-Empat-Tahun-Kinerja-Bupati-Mahasiswa-Pamekasan-Terlibat-Gesekan-dengan-Aparat.jpg)
Memontum Pamekasan – Evaluasi empat tahun kinerja Bupati Pamekasan, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam badan eksekutif mahasiswa (BEM) Universitas Madura (Unira) Pamekasan, terlibat gesekan dengan aparat. Beruntung, kejadian itu tidak sampai meluas. Sementara kericuhan tersebut, disebabkan karena Bupati Pamekasan, tidak menemui masa aksi, Kamis (06/10/2022) tadi.
Diketahui, aksi yang dilakukan BEM Unira, itu untuk menyoroti lima program prioritas Bupati Pamekasan, selama empat tahun memimpin. Diantaranya, program prioritas yang di anggap kurang efektif yakni di sektor pendidikan, infrastruktur, ekonomi dan kesehatan.
Presiden Mahasiswa Unira, Hendra, mengatakan aksi tersebut untuk menyoroti lima program prioritas utama Bupati, yang menurut Bupati Pamekasan sudah merata. Akan tetapi, fakta di lapangan berbanding terbalik dengan apa yang dimediakan.
“Disektor Pendidikan, ada SDN Rek Kerrek 4 di Kecamatan Palengaan, yang tanahnya masih sengketa. Sehingga, siswa di sana harus belajar di rumah warga. Di sektor infrastruktur perbaikan jalan belum merata di Kabupaten Pamekasan, juga rumah tidak layak huni (RTLH) yang belum masuk dan belum merata ke pelosok desa,” ucapnya.
Baca juga :
- Respon Keluhan Permintaan LPG 3 Kg, Bupati Banyuwangi Minta Tambahan Stok
- Peringatan Tahun Baru Islam, Pemkab Situbondo Gelar Lomba Lampion dan Pesta Kembang Api
- Wadahi Komunitas Gamer, Pemkab Banyuwangi Gelar E-Sports Competition di Sun East Mall
- Komunitas Akik dan Pirus Situbondo Gelar Kontes Akik Pamor Indonesia dan Batu Pirus
- Pelti Pengprov Jatim Gelar Kejuaraan Tenis Junior Korwil V di Situbondo
Lebih lanjut disektor ekonomi, BEM Unira menilai program warung milik rakyat (Wamira Mart) yang sudah tersebar dan sudah dibangun di 13 kecamatan, juga program wira usaha baru (Wub) belum berjalan secara maksimal. Bahkan, sudah ada tempatnya, namun belum difungsikan dan di oprasionalkan.
“Disektor kesehatan, adanya bantuan mobil sigap untuk mempermudah warga ketika dalam kondisi sakit di setiap desa. Diduga juga belum difungsikan secara maksimal,” tambahnya.
Selain itu, BEM Unira sangat kecewa, karena Bupati Pamekasan tidak menemui masa aksi. Bahkan BEM Unira berinisiatif untuk melakukan aksi demonstrasi jilid II dengan jumlah masa yang lebih banyak lagi.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Nurul Widyastutik, menyampaikan bahwa Bupati Pamekasan, sedang berada diluar kota. (azm/sit)