SEKITAR KITA
Garis Terus Beri Pemahaman Edukasi Kepada Masyarakat, Terkait Corona
Memontum Malang – Gabungan Remaja Islam (Garis) Malang Selatan terus memberi pemahaman edukasi terkait virus Corona kepada masyarakat khususnya wilayah pinggiran Malang Selatan.
Hal itu dilakukan untuk melakukan pencegahan terkait merebaknya virus Corona atau Convid-19 yang kini tengah melanda bumi Republik kita tercinta ini.
Ketua organisasi Garis Moh.Holil Nawawi memaparkan,dengan mengusung motto “Komunitas Remaja Pinggiran Untuk Kebersamaan”, sosok yang akrab dengan sapaan Gus Holil ini terus memberikan pemahaman edukasi kepada masyarakat, khususnya di wilayah pinggiran Malang Selatan.
“Convid-19 ini harus kita cegah bersama baik dengan isolasi diri atau berdiam diri dirumah,bahkan tidak sering melakukan interaksi kepada orang lain yang tidak kita kenal. Apalagi dengan pihak lain yang sama sekali tidak kita kenal yang berasal dari luar pulau. Itu kita lakukan hanya untuk sementara waktu.Tetapi jika kondisi sudah kembali normal, kita kembali berintereksi dengan siapapun, ” beber Gus Holil ditemui di tengah berlangsungnya acara penyemprotan disinfektan di Desa Sitiarjo Minggu (29/3/2020) siang.
Tambah pengasuh Ponpes Miftahul Hikmah Desa Tambak Asri ini selain meminta kepada masyarakat dan pemerintah agar memberikan nilai serta peduli kepada organisasi yang sifatnya independen.
“Dan yang perlu dipahami, meskipun nama organisasi ini Garis, itu notabene tidak ada aliran radikal sama sekali.Organisasi ini tercetus dari hasil pemikiran para kawula muda khususnya untuk menjalankan hal-hal yang positif. Kami meminta agar masyarakat tidak beranggapan bahwa organisasi ini radikal, ” pintanya.
Di sisi lain, Gus Holil juga menjelaskan, pihaknya betul-betul mengayomi masyarakat untuk menuju arah kemaslahatan. Seperti mengantisipasi terjadinya gesekan antar remaja.
Hal yang menarik,organisasi yang berdiri tanggal 22-Oktober 2008 lalu ini, mengajak remaja yang kurang pengeterapan dalam bidang agama, dengan melalui organisasi ini ia ajak secara perlahan untuk tahap pengenalan.
“Mereka kami ajak untuk mengenal dulu. Setelah mereka kenal, berlanjut melakukan hal-hal yang diwajibkan oleh agama,” pungkasnya. (sur/oso)