Pemerintahan
Hari Pertama Kerja, Bupati Gelar Rakor Penanganan Covid-19
Siapkan hotel untuk perawatan pasien
Memontum Jember – Paska cuti kampanye Pilkada Jember 2020, Bupati Jember, dr Faida MMR, langsung melakukan koordinasi di hari pertamanya masuk kerja.
Dengan melibatkan jajaran Kodim dan Polres Jember, langsung melakukan bahasan guna menanggulangi melonjaknya penyebaran Covid-19.
“Paling penting adalah urusan keselamatan masyarakat,” terangnya kepada wartawan di posko utama Satgas Covid-19 di Pendapa Wahyawibawagraha, Minggu (6/12) tadi.
Untuk itu, tambahnya, perlu mempelajari perkembangan data yang ada untuk menyikapi naiknya angka positif di Kabupaten Jember. Terutama, dalam dua bulan terakhir ini.
“Kenaikan pada satu bulan terakhir, jauh lebih tinggi daripada delapan bulan sebelumnya. Angka kematiannya juga meningkat dari 8 bulan sebelumnya. Kondisi rumah sakit pun, sekarang sudah penuh,” tambahnya.
Situasi ini, ujarnya, perlu diambil langkah-langkah tepat. Salah satunya, menyiapkan hotel untuk merawat pasien. Karena, ada dua hotel yang direncanakan untuk tempat perawatan.
Masih menurut Faida, sampai hari ini, hanya sebelas kecamatan yang oranye. Tidak ada yang kuning, maupun hijau. Sementara itu, ada 20 kecamatan dalam kondisi merah.
“Satgas akan memetakan daerah-daerah pedesaan, untuk dapat melokalisir daerah-daerah yang hijau untuk dipertahankan,” paparnya.
Koordinasi dengan Polres dan Kodim di posko satgas juga, untuk melihat evaluasi dan koreksi, guna melangkah dalam penanganan selanjutnya wabah.
Seperti pada Januari nanti, wilayah Jember kemungkinan akan memulai pembelajaran tatap muka. Hal ini, perlu pengecekan lapangan di semua sekolah maupun pondok pesantren.
“Kami meminta TNI dan Polri untuk bersinergi, bersama-sama mengecek di lapangan agar datanya bisa menjadi acuan selanjutnya,” terangnya.
Terkait protokol kesehatan dalam Pilkada, Bupati menyebut sudah ada prosedur standar yang perlu dijalankan.
Meski demikian, dirinya memerlukan data terbaru yang akan digunakan penuntasan rapid test seluruh penyelenggara pilkada. ‘Sekali lagi, keselamatan masyarakat tetap yang paling utama,” tegasnya. (kom/fr/sit)