SEKITAR KITA
Hujan Lebat, Satu Rumah di Mergosono Malang Ambruk
Memontum Kota Malang – Hujan dengan intensitas tinggi, kembali membuat rumah warga ambruk. Adalah rumah warga yang terletak di Jalan Kolonel Sugiono Gang V, Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang, yang terkena musibah itu.
Penelaah Bahan Kajian Bencana Alam Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Cornelia Selvyana Ayoe, saat dikonfirmasi wartawan memontum.com, Sabtu (20/03) tadi, membenarkan hal tersebut.
“Benar, kejadiannya berlangsung sekitar pukul 16.00, Jumat (19/03) kemarin. Musibah tanah longsor yang terjadi disebabkan karena tanah labil dan tergerus aliran sungai yang deras,” ungkapnya.
Baca juga: Pohon Tumbang Makan Korban, Pengendara Motor dan Bengkel jadi Sasaran
Lebih lanjut, wanita yang akrab disapa Selvy itu membeberkan, bahwa hujan yang mengguyur Kota Malang sekitar pukul 15.00 hingga 16.15, memicu meningkatnya debit air di Sungai Brantas yang mengalir di sekitar wilayah Jalan Kolonel Sugiono Gang V. Kondisi ini menyebabkan aliran sungai menjadi deras.
“Sehingga, menggerus tanah dan pondasi rumah milik korban, Waginem. Jadi struktur tanah yang sudah labil ini tidak mampu menopang beban bangunan yang berada di atasnya,” tambah Selvy.
Akhirnya sekitar pukul 16.00, tanah mengalami longsor dan menyebabkan teras dapur ambrol dan sebagian tembok rumah mengalami retak.
“Dapurnya ambrol, sebagian keramik kopong, dan sebagian tembok rumah alami keretakan. Lalu bagian belakang rumah sepanjang kurang lebih 6 meter juga menggantung. Karena kerusakannya parah, rumah tidak dapat dihuni untuk sementara waktu, jadi Waginem diungsikan,” jelasnya.
Untuk saat ini, pihaknya tengah melakukan assessment lanjutan untuk mengetahui berapa kerugian yang ditimbulkan dari bencana ini.
“Namun kita juga sudah memberikan bantuan untuk korban, berupa paket sembako, family kit, dan lauk pauk. Selanjutnya pasti kita akan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRKPK) Kota Malang maupun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas,” urainya. (mus/ed2)