Hukum & Kriminal
Ibu dan Anak di Sumenep Mati Secara Misterius, Jenazah Baru Ditemukan Setelah Tiga Hari
Memontum Sumenep – Ketenangan warga di Desa Kepanjin, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, berubah menjadi gempar. Penyebabnya, seorang ibu berikut seorang anaknya yang teridentifikasi bernama Hasaniah (81) dan Halimatus Sa’diyah (55), ditemukan mati secara misterius di dalam rumahnya.
Hasaniah ditemukan tidak bernyawa dengan posisi terlentang di atas ranjang kamarnya. Sementara sang anak, terbujur kaku dalam kondisi tengkurap.
Baca Juga:
- Pemkab Sumenep Kemas Pameran Pembangunan Dalam Madura Night Vaganza
- Gunakan Energi Bersih REC, Pemkab Sumenep Nota Kesepahaman dengan PLN
- Cari 15 Orang ABK Kapal Putra Sumber Mas, Basarnas Kerahkan Dua Kapal di Perairan Sumenep
Peristiwa misterius dan menggemparkan ini, baru diketahui saat saksi mata yang juga kerabat korban, Ilyas (59), bertandang ke rumah tersebut. Saat itu, saksi mata sudah mendapati kedua almarhumah sudah meninggal. Sontak, peristiwa itu pun selanjutnya dilaporkan ke Polsek Kota.
“Beberapa hari yang lalu, ibu saya (Hasaniah, red) mengeluh pusing dan saya bawa ke Puskesmas. Hasilnya saat itu, tekanan darahnya turun sampai 90. Sedangkan adik saya (Sa’diyah, red), mempunyai riwayat stres. Ibu saya juga sudah tua,” terang Ilyas.
Sementara itu, Kapolsek Kota Sumenep, AKP Jawali, membenarkan atas kejadian tersebut. Kedua korban atau almarhumah, diperkirakan sudah meninggal pada tiga hari yang lalu atau sebelum diketemukan Rabu (07/07) tadi.
“Tadi ada dari pihak keluarga datang ke Polsekta, untuk melaporkan kejadian tersebut. Sesuai informasi dari keluarga, almarhumah diperkirakan sudah meninggal pada tiga hari yang lalu,” kata Kapolsek, Rabu (07/07) tadi di lokasi kejadian.
Untuk keperluan penyelidikan, tambahnya, kedua jenazah tersebut akan di bawa ke RSUD Moh Anwar Sumenep. Namun, sesuai dengan permintaan pihak keluarga almarhumah, tidak mau dilakukan otopsi.
“Dari pihak keluarga tidak menghendaki untuk diotopsi. Sebab dari ibunya sendiri sudah Lansia dan adiknya mempunyai riwayat depresi,” ucapnya. Menurut Jawali, motif meninggalnya dua orang tersebut belum diketahui secara pasti. Yang jelas, pada diri kedua korban tidak ada tanda-tanda kekerasan. “Yang jelas di situ, tidak ada tanda-tanda kekerasan dan penganiayaan,” tuturnya. (dan/edo/sit)