Surabaya

Inspektorat Ungkap 41 Guru Swasta Terima Dana Bopda Ganda

Diterbitkan

-

Inspektorat Ungkap 41 Guru Swasta Terima Dana Bopda Ganda

Memontum Surabaya – Keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) wajib diaudit. Tak terkecuali di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kendati demikian instansi pimpinan Wali Kota Tri Rismaharini ini sebatas diperkuat 29 auditor yang sekaligus sebagai pengawas. Keterbatasan tersebut bukan halangan pengawasan dilakukan. Salah satunya, Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (BOPDA). Pengawasan dilakukan secara acak, tiap tahun ada 40-an lembaga untuk jenjang SD dan SMP. Tahun 2017 lalu fokusnya ke sekolah negeri, dan tahun 2018 akan menyentuh sekolah swasta.

“Bagaimanapun juga itu (BOPDA) dana APBD sebelum diperiksa BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), kemungkinan juga bisa ke sana. Nah sebelum ke sana, kami lihat sendiri supaya ada perbaikan-perbaikan dari Dinas Pendidikan (Dispendik). Yang kami periksa ini tahun 2017 sehingga tahun 2018 nanti ada perbaikan di Dinas Pendidikan,” kata Sigit Sugiharsono selaku Kepala Inspektorat Kota Surabaya, ditemui di ruang Humas dan Protokol Pemkot Surabaya, Kamis (6/9).

Sekadar diketahui, Dispendik menerapkan sistem Informasi Teknologi (IT). Sistem menyebut ada guru atau sekolah yang menerima dana Bopda ganda. “Dari sana ketemunya 41 nama guru yang mengajar di beberapa tempat yang menerima dana Bopda dobel. Dan setelah di cek ulang dari 41 guru tersebut, Dinas Pendidikan sudah melakukan sampling pada 24 guru,” imbuhnya.

Sebagai tindak lanjut, Dispendik akan turun ke lapangan untuk memeriksa langsung. Sehingga ke depannya agar anggaran tahun 2018 tidak seperti yang tahun-tahun kemarin. Sebelumnya Bopda ditransfer ke yayasan, lalu sejak tahun 2016 masih lewat rekening kepala sekolah. Pembiayaannya juga tidak untuk operasional sekolah melainkan hanya untuk gaji guru.

Advertisement

“Kami melakukan pengumpulan data itu hanya dalam seminggu ya. Memang awalnya kami ada kesulitan, kami turun ke lapangan, kami kerja 4-5 hari itu susah. Karena manual, sehingga dengan itu kami kumpulkan dengan IT kami. Coba kenapa ini ada yang dobel dan sebagainya. Akhirnya di list satu satu nama dari sekian ratus guru itu, ternyata ada 41 orang guru itu yang menerima dana Bopda dobel di sekolah swasta. Kalau negeri kita sudah wadahi sendiri,” kata Sigit Suharsono, lagi.

Dari 1000an guru itu, kata Sigit, pihaknya terima listnya kemudian dikumpulkan satu persatu yang menerima dana Bopda itu. Ternyata ada beberapa guru yang menerima dobel, mereka dapat dari sekolah A, dan dapat dari sekolah B itu ada temuan disana, tempuk itu,” Sekretaris Dispendik Surabaya Dr. Aston Tambunan M.Si mengakhiri temu pers. (him/ano/mmx/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas