Surabaya
JCW Somasi Kadishub Jatim
Memontum Surabaya – Pengakuan Dr Nyono ST MT, Kepala Bidang Perhubungan Laut dan LLASDP Dishub Jatim jika shelter dermaga penyeberangan sungai Brantas yang menghubungkan Kabupaten Blitar dengan Kabupaten Tulungagung ditiadakan dan diganti dengan pekerjaan pengerukan menuai kritikan dari LSM JCW.
Perubahan pekerjaan pengerukan itu sebelumnya disampaikan Rudi, PNS staf, Dishub Propinsi Jatim Senin (11/2/2019). Rudi yang mengaku telah mendapatkan mandat dari Kabid dan PPKom proyek dermaga penyeberangan sungai Brantas yang menghubungkan Kabupaten Blitar dengan Kabupaten Tulungagung awalnya menyebut jika proyek shelter akan dibangun tahun mendatang.
Namun ketika didesak mengapa proyek shelter dibangun tahun depan, Rudi buru-buru meralat pernyataaanya. “ Sebentar telpnya jangan dimatikan, saya tak bertanya kepada Bapak dulu,” katanya.
Baca : Sempat Ditolak Warga Karena Tak Sesuai Rencana
Setelah ditunggu beberapa saat, Rudi kembali mengontak lewat telepon kantor Dishub Jatim dan menjelaskan mengapa pekerjaan shelter tidak dibangun. Menurut Rudi, pekerjaan shelter itu memang tidak dibangun karena alokasi biaya pembangunan shelter dialihkan untuk pekerjaaan pengerukan.
Namun, lagi-lagi Rudi tidak bisa menjelasakan secara detail, ketika ditanya pengerukan yang mana ? Posisi dermaga sisi utara atau selatan. “ Pokoknya pekerjaan pengerukan di dermaga sana. Atau kalau memang kurang jelas silahkan konfimasi ke kantor Dishub,” tutupnya.
Baca Juga: Dicairkan Pekerjaan Shelter Ditiadakan
Karena ketidak jelasan untuk dialihkan pekerjaaan pengerukan yang mana, akhirnya menjadi tanda tanya Ketua LSM JCW Sigid Imam Basuki ST. “ Sisi pengerukan yang mana. Yang ada di Dermaga Rejotangan ataukan sisi Dermaga Selokajang,” tanyanya.
Karena ketidak jelasan itu, Sigid akhirnya berkirim surat ke Kadishub Jatim untuk melakukan klarifikasi. “ Kami menanyakan kalau pekerjaan itu dialihkan adakah dokumen peralihanya. Semisal berita acara dan adendumnya,” tuturnya. (ari/yan)