Kota Malang

Jembatan Penghubung Kelurahan Diperbaiki, Warga Manfaatkan Getek untuk Sebrangi Sungai

Diterbitkan

-

ALTERNATIF: Masyarakat umum yang sedang memanfaatkan getek atau perahu karet di Daerah Aliran Sungai Brantas. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Jembatan penghubung antara wilayah RT11 RW05 Kelurahan Mergosono dengan wilayah RT11 RW02 Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, kini tengah dilakukan perbaikan. Imbasnya, warga memanfaatkan getek atau perahu rakit, untuk membantu pejalan kaki menyebrang di Daerah Aliran Sungai Brantas tersebut.

Ketua Paguyuban Karamba Ikan, Hadi Prasetyo, menyampaikan jika jembatan tersebut sudah tidak bisa dilalui sejak pekan lalu, tepatnya Jumat (29/09/2023). Sudah dilakukan penutupan total dan tidak ada ruang bagi pejalan kaki, karena telah dilakukan perbaikan.

“Sebenarnya bisa melewati jembatan yang lain, di wilayah Gadang Gang 9, wilayah Mergosono Gang 5. Namun, jarak tempuhnya jauh untuk pejalan kaki, misal wilayah kami Mergosono Gang 3 B RT 11 ke Bumiayu, memutarnya Gang 5 atau 9, itu butuh waktu 15 menit untuk pejalan kaki,” kata Hadi, Selasa (03/10/2023) tadi.

Ditambahkannya, jika perahu tersebut dibuat secara swadaya oleh Paguyuban Keramba Ikan. Terlebih, anak dari anggota paguyuban tersebut banyak yang bersekolah di SMPN 7 Kota Malang, yang terletak di Bumiayu dan SDN 4 Mergosono.

Advertisement

Baca juga :

“Karena kalau siang banyak yang tidak bisa mengantar anaknya karena kerja, kami juga melakukan aktivitas lain pemeliharaan ikan, sehingga ada usul atau ide. Pertama awalnya hanya untuk anak-anak dari paguyuban kami, awal 2 – 4 anak, kemudian diikuti masyarakat umum lainnya,” tambahnya.

Selain pelajar, pejalan kaki lainnya atau masyarakat umum juga memanfaatkan fasilitas getek tersebut. Mereka hanya cukup membayar dengan seikhlasnya. Untuk waktu pengoperasiannya juga belum ada batasan. Namun, fasilitas penyeberangan tersebut libur pada hari Sabtu dan Minggu.

“Jadi anak-anak kecil itu, sehari yang naik bisa ratusan orang, anak SMPN 7 Malang hampir 100, kemarin aja sampai jam setengah 10 (malam), belum yang pagi-pagi kerja di Pabrik Rokok Upet, jualan di Pasar Kota Lama,” ujarnya.

Lebih lanjut, fasilitas penyeberangan menggunakan getek tersebut juga telah diketahui oleh Pemerintah Kota Malang. Apalagi, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, juga telah meminjami beberapa rompi pelampung untuk keselamatan para penyeberang. Ke depan, pihaknya berharap fasilitas getek tersebut nantinya bisa menjadi tempat wisata, ketika jembatan sudah selesai diperbaiki dan bisa digunakan kembali. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas