Sidoarjo
JMS di MTsN 1 Sidoarjo Dilengkapi Games dan Pembagian Souvenir
Memontum Sidoarjo–– Tim Jaksa Masuk Sekolah (JMS), Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo mulai menyambangi sejumlah sekolah sejak memasuki awal Tahun 2018. Jika sebelumnya JMS menyapa Sekolah Dasar (SD) Pembangunan Jaya 2, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo pada Januari 2018 kemarin, kali ini menyapa para pelajar Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Sidoarjo.
Dalam acara dengan pemateri utama, Kasi Intel Kejari Sidoarjo, Idham Khalid itu diikuti sekitar 200 siswa dan siswi sekolah itu. Tidak hanya itu, sejumlah dewa guru sekolah ini juga mengikuti pemaparan yang berjalan hampir selama 2 jam penuh itu.
“JMS ini sudah masuk dalam program kerja kami. Jika sebelumnya digelar setiap tri wulan (tiga bulan sekali), kali ini digelar lebih sering (kerap),” terang Kasi Intel Kejari Sidoarjo, Idham Khalid kepada Memo X, Jumat (2/2/2018).
Lebih jauh, mantan Kasi Intel Kejari Tulungagung ini menguraikan ada beberapa materi yang diberikan saat JMS itu. Diantaranya, Pengenalan Institusi Kejaksaan RI, Undang-Undang Narkotika, Undang-Undang Anti Korupsi, Undang-Undang Anti Radikalisme, Undang-Undang Perlindungan Anak, dan Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak.
“Dalam kegiatan itu, materi Pendidikan Anti Korupsi sejak dini juga penting untuk disampaikan sebagai salah satu upaya pencegahan sejak dini,” imbuhnya.
Sedangkan jadwal pelaksanaan JMS itu, lanjut Idham bakal digelar di sejumlah sekolah yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Hal ini bisa digelar di lembaga setingkat SD, SMP maupun setingkat SMA sederajat. Hal itu bergantung dengan analisis kebutuhan.
“Realisasinya bergantung analisis kebutuhan dari tim JMS sendiri. Tapi misalkan ada sekolah yang menghendaki tim JMS masuk ke sekolah yang bersangkutan dipersilahkan mengirim surat permohonan,” tegasnya.
Sementara untuk menarik antusiasme siswa dan siswi dalam pembekalan materi itu, tim JMS menyiapkan sejumlah games dan pertanyaan agar peserta tidak bosan. Selain itu, menunjukkan langsung berbagai jenis dan bentuk narkotika. Tujuannya agar para siswa memahami berbagai jenis narkotika dan tidak terjebak orang tak bertanggungjawab ketika dibujuk rayu.
“Alhamdulillah karena kegiatan dikemas semenarik mungkin dan tidak monoton membuat kegiatan berjalan dengan baik. Bahkan ada antusiasme tinggi dari peserta untuk bertanya dan berdialog. Tim JMS pun menyiapkan souvenir untuk diberikan ke peserta jika mereka aktif bertanya dan mau menjawab berbagai games pertanyaan yang kami ajukan,” pungkasnya. (wan/yan)