Kabupaten Malang
Junjung Tinggi Toleransi Beragama, Perayaan Hari Raya Nyepi di Kabupaten Malang Tampak Lengang
Memontum Malang – Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 di Kabupaten Malang, tampak lengang. Itu karena, Umat Hindu yang merayakan Hari Raya Nyepi, tidak menggelar kegiatan seperti di tahun-tahun sebelumnya.
Dari hasil pantauan Memontum.com di Pura Kahyangan Jagat Kendalisodo, Karangpandan, Pakisaji, Desa Glanggang, Pakisaji dan Pura Darma Bakti, Kranggan, Ngajum, Kabupaten Malang, Kamis (03/02/2022), kondisi lengang nampak sekali terlihat.
Camat Pakisaji, Anang Toyib, mengatakan bahwa perayaan Hari Raya Nyepi di Kecamatan Pakisaji, digelar dengan mematuhi aturan PPKM yang berlaku. “Kami tidak mengeluarkan himbauan. Tetapi kesadaran mereka masing-masing, untuk menyesuaikan aturan PPKM,” kata Anang Toyib saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (03/03/2022).
Baca juga:
- Antisipasi Keramaian Penumpang saat Pelantikan Presiden, PT KAI Commuter Perbanyak Toilet dan Kipas Kabut
- Diserang Kabar Miring, Dukungan Masyarakat untuk Abah Anton Makin Menguat
- Sekda Kota Malang Ingatkan Pentingnya Peran Arsitek Lanskap dalam Pembangunan Berkelanjutan
- Peringati Hari Jadi, Pemkab Gelar Jombang Culture Carnival yang Diikuti 40 Peserta
- DPRD Kota Malang Rencanakan Penambahan Anggaran Pemeliharaan Sekolah di Tahun 2025
Dirinya juga mengatakan, bahwa umat yang tidak beragama Hindu, sudah sangat menjunjung toleransi. Seperti, dengan tidak berkunjung ke rumah Umat Hindu, selama perayaan.
“Nyepi jadi menyepi, tidak ada keramaian. Kalau aktivitas masyarakat tetap, tapi ya menyepi,” tambahnya.
Anang juga menjelaskan, bahwa pihaknya tidak melakukan pengamanan karena menyepi atau tidak boleh dikunjungi. “Kalau data Umat Hindu di Pakisaji, sesuai data PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) sekitar 2.500 Umat Hindu yang tersebar di 11 desa,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang warga Non Hindu di dekat Pura Darma Bakti, menjelaskan bahwa masyarakat sekitar sudah saling memahami satu sama lain. “Hanya kemarin ada ogoh-ogoh. Kalau hari Nyepi begini, warga yang bukan Hindu sudah tidak berani berkunjung ke warga yang Hindu. Baru besok, sudah mulai bertegur sapa lagi,” tutur Munir salah seorang warga. (cw1/sit)