Mojokerto
Kasdim Mojokerto Motivasi Pemuda Hadapi Indonesia Emas
Masih lanjut Kasdim, ini semua dilakukan melalui perang proxy atau proxy war yaitu sebuah konfrontasi antara dua negara yang tidak saling berhadapan dengan menggunakan pihak ketiga untuk mengalahkan musuhnya dan tidak diketahui siapa lawan atau kawan.
“Sasaran proxy war ini meliputi segala aspek berbangsa dan bernegara, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam, seperti demonstrasi buruh yang menimbul konflik sosial, tawuran antar pelajar/mahasiswa, bentrok antar kampung, penyalahgunaan dan peredaran Narkoba, perilaku seks bebas, dan lain-lain,” beber Kasdim.
Dihadapan 98 peserta pendidikan wawasan kebangsaan, Kasdim menegaskan, untuk menghadapi semua ancaman yang kian nyata tersebut, kita harus bijak dan bersatu, tidak hanya langkah antisipasi namun harus melalui aksi nyata. Di sinilah peran pemuda dan mahasiswa selaku generasi muda bangsa sangat penting dan strategis untuk mengatasi krisis dan menyelamatkan Indonesia. “Ingat, Milestones 100 tahun menuju Indonesia Emas, ada di tangan pemuda,” tegasnya.
Sebelum mengakhiri materinya, Kasdim mengajak untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai idelogi negara dan berpegang teguh pada UUD 1945 sebagai landasan konstitusional, NKRI sebagai bentuk negara sekaligus rumah bersama serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yang berisi semangat untuk bersatu ditengah keberagaman.
“Untuk itu, para pemuda dan mahasiswa harus memainkan peran strategisnya menuju Indonesia Emas serta demi tetap tegak dan jayanya NKRI,” pinta Kasdim. (den/gan/yan)