Jember
Ketua STDI Klarifikasi, Tudingan Topi Bangsa adalah Fitnah Besar
Memontum Jember – Elemen masyarakat Topi Bangsa menggelar demonstrasi menuntut STDI (Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah) agar dibekukan karena dugaan statemen menyamakan kyai dengan dukun, sebagaimana yang disampaikan oleh Gus Baiquni penanggung jawab aksi.
Gus Baiquni pengasuh majelis sholawat Alghofilin selaku penanggung jawab aksi ,”Kami menuntut pemerintah dalam hal ini untuk membekukan sementara lembaga STDI, masyarakat resah mereka ini mengajarkan sesuatu yang tidak relevan dengan kurikulum di bangsa kita, saya tidak pernah tau sebelumnya bahwa ada sekolah yang menyebut kyai disamakan dengan dukun, ya STDI ini,” ungkapnya, Jumat kemarin (3/8/2018).
Akhirnya pihak STDI melalui Muhammad Arifin selaku ketua STDI Jember menepis isu yang digelorakan pihak Topi Bangsa saat aksi demonstrasi kemarin. Arifin menganggap hal tersebut sebagai fitnah besar. ketua STDI saat beri keterangan di kampus STDI Jember, Sabtu (4/8/2018).
“Itu fitnah besar, pemutar balikan fakta, dukun yang disebut kiai atau itu adalah dukunnya, penekanananya adalah dukunnya, maksudnya adalah hal yang hal yang membatalkan keislaman adalah mempercayai dukun, jadi itu pembodohan fakta yang diputarbalikkan oleh mereka,” terangnya
Arifin menyebut itu adalah isu yang dibuat oleh oknum PNS yang tidak suka dengan keberadaan STDI, pihaknya mengaku memiliki bukti kuat untuk menyangkal isu negatif yang dilayangkan kepada STDI.
“Kami sudah punya bukti dan melapor kepada Polres Jember, dan isu itu sudah dipatahkan dihadapan forum formal bersama Bangkesbangpol Jember dan Provinsi dan Kemenag, sebenarnya saya sudah tidak perlu klarifikasi karena semua sudah jelas,” pungkasnya.(cw3/yan)