Blitar
Komisi I Sidak RSUD Mardi Waluyo, Temukan Fasilitas Rusak
Memontum Blitar—– Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Blitar melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, Senin (19/03/2018). Kedatangan mereka untuk mengecek sejumlah ruangan yang ada di RSUD Mardi Waluyo. Selain itu Komisi I juga mengecek pelayanan terhadap pasien yang sedang dirawat di rumah sakit milik pemerintah Kota Blitar tersebut.
Anggota Komisi I DPRD Kota Blitar, Nuhan Eko Wahyudi mengatakan, dalam sidaknya Komisi I mengecek ruangan Hemodealisa (HD), serta ruang pelayanan pasien BPJS Kesehatan. Di ruang HD dewan menemukan AC diruangan khusus pasien cuci darah itu dalam keadaan mati. Sehingga beberapa pasien terlihat membawa kipas angin sendiri.
Selain itu, pihaknya juga mendapat keluhan dari pasien cuci darah tentang adanya salah satu perawat ruang HD yang dipindah ke ruang lain. Padahal, pasien cuci darah yang rata-rata sudah lama menjalani cuci darah di RSUD Mardi Waluyo merupakan pasien lama, yang sudah terlanjur nyaman dengan pelayanan perawat yang dipindah tersebut.
“Jadi sebelum sidak ini kami sempat mendapatkan informasi ketidaknyamanan dari pasien di ruang HD. Saat kami lakukan sidak, ternyata benar ada beberapa pasien yang membawa kipas sendiri dari rumah. Mereka juga mengeluhkan adanya perawat yang dipindah padahal rata-rata pasien sudah merasa nyaman dengan perawat tersebut”, kata Nuhan Eko Wahyudi, Senin (19/03/2018).
Lebih lanjut Nuhan menyampaikan, saat mengunjungi ruang pelayanan pasien BPJS, pihaknya juga melihat antrean panjang. Sebab, hanya ada satu ruang pelayanan pasien BPJS di rumah sakit itu. Dewan akan mengusulkan ke rumah sakit agar ada penambahan ruang pelayanan pasien BPJS. Dengan kondisi itu, dewan meminta pihak RSUD untuk segera melakukan evaluasi. Dengan memperbaiki fasilitas AC serta menambah ruang pelayanan pasien BPJS.
“Perlu ditambah ruang pelayanan BPJS, agar tidak antre panjang”, tandas anggota komisi I DPRD Kota Blitar ini.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum dan Humas RSUD Mardi Waluyo, Eva Setyo P mengatakan, untuk satu AC di ruang hemodialisa yang mati langsung diperbaiki. Menurutnya, laporan fasilitas AC mati baru diterima Jumat pekan lalu. “Sekarang sudah langsung diperbaiki untuk AC yang mati”, kata Eva.
Lebih lanjut Eva menyampaikan, sedangkan terkait perawat di ruang hemodialisa yang dipindah, dia menuturkan pasien tidak perlu khawatir. “Perawat baru yang menggantikan perawat lama juga memiliki kompetensi yang sama. Kami tetap menjamin kenyamanan pelayanan di ruang hemodialisa”, jelasnya.
Eva menambahkan, rumah sakit juga sudah berencana untuk menambah ruang pelayanan pasien BPJS Kesehatan. Tetapi, penambahan ruangan pelayanan BPJS tidak bisa langsung, karena biaya untuk penambahan ruangan banyak. Selain menyiapkan ruangan, rumah sakit juga harus menyiapkan fasilitasnya.
“Kalau soal antrean pelayanan di ruang BPJS itu terjadi di mana-mana. Kami sudah punya rencana untuk menambah ruangan pelayanan BPJS Kesehatan”, pungkas Eva. (jar/yan)