Lumajang
Kunjungi Korban Semeru di Pronojiwo, Politisi Senior PDI-Perjuangan Berikan Bantuan kepada Pengungsi dan Lansia
Memontum Lumajang – Politisi senior PDI-Perjuangan Kabupaten Lumajang, H Bukasan, mengkunjungi para korban terdampak awan panas guguran (APG) Semeru yang mengungsi di Sekolah SD 04 Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Kamis (08/12/2022) kemarin.
Dalam kunjungannya ke Pronojiwo, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lumajang itu memberikan bantuan berupa makanan serta uang tunai kepada para pengungsi dan Lansia yang ada di sana. “Kedatangan saya, selain untuk mengunjungi korban erupsi juga untuk mengetahui apa-apa saja yang menjadi keluhan warga. Melalui serap aspirasi ini, diharapkan nantinya bisa untuk diteruskan. Sekaligus, dalam kesempatan itu juga turut memberikan bantuan,” terangnya ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (09/12/2022) pagi.
Baca juga :
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
- Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Bea Cukai Malang, Pemkab Malang dan Forkopimda Musnahkan 6 Juta Batang Rokok dan Ratusan Liter Miras Ilegal
- Over Weight, Puluhan Personel Polres Trenggalek Lakukan Program Penurunan Berat Badan
H Bukasan menyampaikan, jika para Lansia pengungsi erupsi Semeru di Desa Supiturang, sangat membutuhkan perhatian dari semua pihak. Bahkan, ada pula yang saat ini kondisinya sakit dan ada yang tidak bisa melihat serta ada pula yang sebatang kara.
“Ada yang sebatang kara dan buta. Kalau kebutuhan makan minum dan kesehatan, sementara cukup. Tetapi mereka tidak bisa beraktifitas karena sudah Lansia. Kalau kondisi hujan, pengungsinya bertambah sampai 50 an orang dan mereka dari daerah Kamar A Desa Supiturang,” tuturnya.
Sebelumnya, Kades Supiturang, Nurul Yakin, mengutarakan pada Memontum.com, bahwa warga Desa Supiturang dalam keadaan aman dan tidak ada korban jiwa. “Alhamdulillah aman, tidak ada korban jiwa, warga masih mengungsi di SD Supiturang 4. Masih siaga, karena masyarakat masih merasa khawatir dan takut,” terangnya. (adi/gie)