Lumajang

Kunjungi Rumah Nenek 92 Tahun yang Tergolek Tanpa Bantuan, Wabup Lumajang dan Anggota Fraksi Gerindra Siap Kawal Laporan

Diterbitkan

-

Kunjungi Rumah Nenek 92 Tahun yang Tergolek Tanpa Bantuan, Wabup Lumajang dan Anggota Fraksi Gerindra Siap Kawal Laporan

Memontum Lumajang – Nenek Esa warga Jalan Ade Irma Suryani RT05 RW02, Kelurahan Rogotrunan, Kecamatan/Kabupaten Lumajang, sedikit bisa bernafas lega, Minggu (15/05/2022) tadi. Kabar berita dari Memontum.com mengenai nasibnya yang memiliki KKS dan rumahnya berplangkat keluarga miskin, namun nenek 92 Tahun di Lumajang ini tergolek tanpa bantuan, mendapat reaksi cepat Wakil Bupati (Wabup) Lumajang, Indah Amperawati bersama anggota DPRD Fraksi Gerindra Gatot Sarworubedo.

Wabup Indah Amperawati dan Gatot Sarworubedo, pun langsung silaturahmi mendatangi rumah Nenek Esa. Tidak hanya itu, orang nomor dua di pemerintahan Kabupaten Lumajang, juga memberikan bantuan kepada nenek, seraya mengecek mengenai bantuan yang harus didapatnya.

Dalam kesempatan itu, Bunda Indah-sapaan Wabup Lumajang, juga menyampaikan ucapan terima kasih pada wartawan Memontum.com (Ahmadi, red) yang telah memberikan informasi kepada pemerintah daerah. Karena, pihaknya juga selalu mendorong para lurah dan camat, untuk terus turun melihat masyarakat yang butuh bantuan. Termasuk, juga akan menindaklanjuti bantuan yang sempat terhenti pada Nenek Esa.

“Terima kasih kepada Mas Ahmadi, yang telah memberitakan soal Ibu (Nenek, red) Esa ini. Kami juga selalu mendorong kepada lurah dan camat, untuk terus turun melihat masyarakat yang membutuhkan bantuan. Karena bagaimana pun, kemampuan kami sangat terbatas. Sehingga, tidak mampu menjangkau semuanya. Karenanya, membutuhkan lurah dan camat, untuk bertindak sigap agar bisa langsung menindaklanjuti setiap laporan yang masuk untuk penangananya,” tegas Bunda Indah. 

Advertisement

Baca juga:

Ditambahkannya, bahwa pihaknya juga akan mengecek bantuan yang sempat terhenti kepada Nenek Esa. “Jadi, bantuan untuk Nenek Esa, untuk tahap pertama sudah diberikan. Namun, untuk tahap dua, nama Nenek Esa tidak ada. Karenanya, ini yang kemudian akan kita tindaklanjuti. Dari pengajuan tingkat kelurahan hingga nantinya dikawal oleh Dinas Sosial Lumajang dan PKK. Kejadian ini, bukan hanya Nenek Esa saja. Karena, ada beberapa warga yang juga setelah kita pantau nama-namanya kita serahkan ke dinas sosial untuk ditindaklanjuti,” paparnya.

Anggota DPRD Fraksi Gerindra, Gatot Sarworubedo, mengungkapkan jika persoalan semacam ini harus segera mendapat perhatian. “Saya tadi malam mendapatkan berita terkait Nenek Esa. Karenanya, saya langsung tindak lanjuti pada instansi terkait seperti kelurahan dan kecamatan, agar hal semacam ini bisa segera mendapat perhatian,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, terkait Nenek Esa, secara pribadi maupun sebagai anggota DPRD, dirinya akan membantu semaksimal mungkin agar segera mendapatkan penanganan. “Secara pribadi, memang ada informasi ke saya terkait adanya perubahan data dan lainya. Sehingga, yang bersangkutan tidak memperoleh kembali apa yang menjadi haknya. Jika saya tahu, insyaallah saya akan bantu untuk mencarikan solusinya. Di wilayah tersebut, Gang Wahab adalah keluarga besar mertua kami. Nah, sudah menjadi kewajiban saya, jika harus peduli apalagi itu Dapil saya dan pendulang suara saya,” paparnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Nenek yang tertulis di KTP-nya kelahiran 01 Januari 1930 atau berusia 92 tahun itu, harus pasrah dengan kondisi kesehatannya dan hanya bisa terbaring lemah di lantai ruang tamu rumahnya.

Advertisement

Meski memiliki kartu keluarga sejahtera (KKS) dan rumahnya berplangkat atau tertulis sebagai keluarga miskin penerima bantuan sosial PKH dan BPNT, namun tidak mendapatkan bantuan. (adi/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas