SEKITAR KITA
Kurangi Produksi Sampah di Trenggalek, Mas Ipin Himbau Ucapan Hari Jadi dalam Bentuk Bibit Tanaman
Memontum Trenggalek – Pemandangan beda terlihat dalam kegiatan Hari Jadi (Harjad) Trenggalek Ke-829 tahun. Jika di tahun-tahun sebelumnya, ucapan Harjad Trenggalek selalu berbentuk karangan bunga berbahan sterofom, namun di tahun ini diminta agar karangan bunga tersebut diganti dengan ucapan dari bunga atau bibit tanaman yang masih hidup.
Alasan Bupati Trenggalek mengeluarkan himbauan itu, karena tidak ingin menambah sampah yang sulit terurai. Sehingga nantinya seusai acara, bunga hidup atau bibit tanaman bisa bermanfaat bagi masyarakat. Bila ditanam, harapannya bisa menjaga ekologi dan juga bisa berdampak ekonomi bagi mereka.
“Kita meminta ucapan yang diberikan, itu dalam bentuk bukan karangan bunga artificial atau yang biasanya pakai sterofom dan segala macam yang tidak menambah sampah,” kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, saat dikonfirmasi, Kamis (31/08/2023) pagi.
Baca juga:
Dirinya ingin, melalui ucapan dari bunga hidup atau bibit tanaman ini, maka nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat. Utamanya, untuk kelestarian alam.
“Nanti setelah peringatan, dipersilahkan masyarakat untuk mengambil bibitnya dan ditanam. Selain melestarikan bumi, semoga juga bisa jadi jalan rejeki untuk masyarakat nantinya,” imbuhnya.
Karena kegigihannya dalam menjaga ekologi di Trenggalek, Bupati Arifin juga mendapatkan penghargaan Nirwasita Tantra sebagai Kepala Daerah Kategori Kabupaten Sedang Terbaik dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Tahun 2022, yang diserahkan Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, 29 Agustus 2023 kemarin. “Sesuai tema kita tahun ini, yakni Ngayemi Ngayomi dan Ngayani, harapannya agar masyarakat di Trenggalek bisa lebih semangat untuk mengayomi sesama dan saling memberikan rasa ayem hingga saling memberikan keberkahan juga rasa tolong menolong dalam hal ekonomi,” jelas Bupati Arifin.
Suami Novita Hardiny ini menambahkan, jika saat ini Pemerintah Daerah juga masih ada PR yang perlu dituntaskan. Diantaranya, terkait kemiskinan ekstrem dan penanganan stunting.
“Semoga PR ini bisa segera kita dituntaskan bersama. Sehingga sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, Pemerintah Kabupaten Trenggalek fokus mengentaskan kemiskinan ekstrem hingga 0 persen pada tahun 2024 bisa terwujud,” paparnya. (mil/sit)