Kota Malang
Lampaui Target Nasional, Dinkes Kota Malang Terus Geber Vaksinasi Dosis 3
Memontum Kota Malang – Upaya vaksinasi dosis 3 atau booster di Kota Malang, kini terus dilakukan percepatan. Meskipun capaian booster sendiri sudah melebihi target nasional, yakni di angka 42,7 persen. Hal itu dijelaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), dr Husnul Muarif, Sabtu (09/07/2022).
“Untuk vaksinasi 1 dan 2, kita sudah melampaui. Sementara kalau untuk booster kita sudah 42,7 persen. Rata-rata kita sudah di atas nasional, karena kalau nasional hanya 21 persen,” jelas dr Husnul.
Untuk upaya percepatan vaksinasi itu, tambahnya, dilakukan di semua fasilitas kesehatan (Faskes) Kota Malang. Tak hanya itu, di setiap hari Jumat Dinkes juga selalu melakukan upaya vaksinasi tersebut. Namun, hanya untuk 200 hingga 300 kuota per harinya.
“Kita juga lakukan percepatan vaksinasi booster di semua Faskes termasuk Dinkes setiap hari jumat dengan kuota 200 hingga 300,” lanjutnya.
Baca juga :
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
- Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Bea Cukai Malang, Pemkab Malang dan Forkopimda Musnahkan 6 Juta Batang Rokok dan Ratusan Liter Miras Ilegal
- Over Weight, Puluhan Personel Polres Trenggalek Lakukan Program Penurunan Berat Badan
Namun, menurutnya dengan upaya percepatan tersebut, tren animo Covid-19 selama dua minggu terakhir ini naik. Karena itu, pihaknya terus mengingatkan agar masyarakat yang berkegiatan sosial selalu mengedepankan prokes kesehatan (Prokes).
“Untuk yang berkaitan dengan ibadah tetap harus taat Prokes saat salat, mempertimbangkan tempatnya juga, kalau di dalam gedung kapasitas harus tetap dibatasi,” katanya.
Ditambahkan Husnul, untuk penemuan kenaikan kasus hampir 80 hinga 90 persen ber KTP warga Kota Malang, namun domisili di luar Kota Malang. Sehingga, secara kumulatif penambahan kasus Kota Malang tinggi.
“Secara kumulatif penambahan kasus kita tinggi, tapi kalau lihat status domisilinya itu lebih banyak yang domisili di luar Kota Malang. Tetapi mereka tidak dirawat di Rumah Sakit, melainkan isoman di rumah dengan gejala ringan,” beber Husnul. (rsy/sit)